11

2.4K 375 10
                                    

Seulgi sedang meninjau perusahaan, dia bahkan sedang melihat para trainee diruang latihan. Hyera tersenyum singkat melihat keseriusan anaknya itu, bahkan Seulgi sesekali mengikuti gerakan tarian.

Saat dulu di kampus, Seulgi sempat mengikuti klub dance bersama Moonbyul, Wendy dan juga Lisa, jadi Seulgi sudah sangat terbiasa dengan olah gerak tubuh itu. Lagi pula Seulgi mengambil jurusan musik mengingat orang tuanya berkecimpung di dunia itu dan Seulgi dengan semangat mengikuti jejak tersebut.

"Joohyun sendirian di apartemen?" tanya Hyera saat Seulgi mengambil minum.

"Eung. Mungkin sedang membaca buku, atau tadi juga dia bilang akan membuat kue." jawab Seulgi lalu menyeka bibirnya yang basah.

Hyera mengangguk.
"Eomma ingin mengunjunginya, kau ingin tetap disini?"

"Ne, sebentar lagi. Sudah lama aku tidak ikut seperti ini, rasanya tubuhku kaku semua." kata Seulgi dengan senyum yang menampilkan bulan sabit dimatanya.

Hyera terkekeh, "Baiklah, jangan sampai kau kelelahan." ucapnya sembari menepuk pipi Seulgi beberapa kali.

Seulgi hanya mengangguk dengan senyumnya, dia terlihat sangat manis.

"Ahh jinjja, Seulgi PDnim sangat menggemaskan." bisik salah satu gadis yang sedang duduk dilantai pada rekannya.

"Eo, dia sangat keren dengan semua keringat itu." balas rekannya lalu mereka terkekeh.

Hyera sudah pergi dari ruangan itu sedangkan Seulgi kembali mendekat pada kumpulan gadis yang sedang istirahat.

"Apa yang kalian tertawakan?" tanya Seulgi saat berjongkok dengan nada seolah-olah sangat penasaran dan membuatnya terlihat semakin menggemaskan.

Kedua gadis yang tadi membicarakan nya jadi tertunduk malu.
"Aa..animida." kata salah satu gadis memberanikan diri.

Seulgi hanya terkekeh dan itu membuat staf lain merasakan bahwa Seulgi adalah pribadi yang hangat.

.

.

Hyera menjalankan kakinya menuju pintu apartemen, dia hanya sendiri sedangkan supirnya menunggu di mobil.

Dengan senyum yang tidak lepas, Hyera mulai memasukan password pintu itu lalu membukanya.

"Joohyun-ah?" panggil Hyera pelan lalu melangkah lebih masuk.

Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Irene terduduk dengan lemah dilantai dapur dan bersandar pada dinding, terlihat darah keluar dari tangan kiri Irene bersama dengan pisau ditangan kanannya.

"Joohyun!!" teriak Hyera panik lalu langsung berlari menghampiri menantunya tersebut.

Hyera dengan cepat merebut pisau itu dan melemparnya kesembarang arah.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Hyera hampir menangis melihat wajah sendu dan lemah itu.

Hyera dengan segera melepaskan cardigan miliknya lalu menekan lengan Irene yang terluka dengan kain itu, berharap semoga pendarahannya berhenti.

"Mian..haeyo.. eomma.. " ucapan Irene terputus-putus dengan tangan yang berusaha menahan pertolongan yang Hyera berikan, tapi ia terlalu lemah untuk melawan.

Hyera memilih untuk tidak menggubris perkataan Irene dan dengan cepat menelpon supirnya untuk datang menolong.

Setelah itu Hyera kembali menatap Irene dengan berkaca-kaca.
"Kenapa kau lakukan ini? Kau sudah berjanji akan selalu ada untuk Seulgi." ucap Hyera dengan nada hampir tercekat karena ia menangis.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang