36 [+]

4.5K 297 14
                                    

Untuk yang baca siang siang disarankan tahan dulu okay? Malem aja bacanya, ada sedikit adengan manis dipertengahan.

.

.

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Irene dan Seulgi terbang menuju Australia untuk menghadiri pesta pernikahan Lisa dan Jennie. Tidak hanya berdua, tapi juga bersama Moonbyul dan Yongsun.

Keempatnya sedang menikmati minuman yang disajikan dipesta tersebut. Terbilang mewah dan glamor. Ayah Jennie merupakan pengusaha sukses. Ibu Lisa juga memiliki restoran diberbagai negara termasuk Australia. Jadi tidak heran kalau pernikahan kedua putri mereka dirayakan dengan mahal seperti ini.

"Selamat menikmati hidup baru." ucap Seulgi pada pasangan baru itu. "Siap-siap menjaga singa liar." bisiknya pada Lisa.

"Yah aku mendengarnya!" kesal Jennie.

Seulgi dan Lisa terkekeh.

"Aniya, dia bukan singa tapi kucing yang sangat liar." kata Lisa.

Jennie mengeluarkan seringainya lalu menjilat bibirnya dengan nakal sampai napas Lisa hilang sesaat.

"Sepertinya besok kau akan mendapat banyak luka cakaran." ujar Moonbyul lalu yang lain terkekeh.

"Ahh.. Sayang sekali Wendy eonnie tidak bisa datang. Padahal aku ingin sekali menantangnya untuk minum." kata Lisa.

"Dia sedang sibuk dengan bisnis dan kekasihnya, sedang tidak bisa diganggu gugat." ucap Irene lalu mengesap minuman digelasnya.

Yongsun mengangguk.
"Jika hubungan mereka dinominasikan dalam couple of the year sepertinya mereka akan menang." kelakarnya mengundang tawa.

Mereka terus berbincang sampai tiba sebuah acara berdansa bersama pasangan masing-masing.

Tentu saja Irene bersama Seulgi. Manik mereka terkunci dengan lekat. Tangan Seulgi bertengger kokoh dipinggang Irene sedangkan Irene mengalungkan lengannya pada leher Seulgi.

Mereka bergerak kekanan kekiri dan sesekali berputar sesuai dengan iringan musik. Tidak sulit bagi Irene yang merupakan mantan pemain teater.

Seulgi mendekatkan bibirnya pada telinga Irene.
"Kau bisa bertahan dari seranganku nanti malam?"

Irene menyeringai.
"Aku tidak pernah menolak sekuat apapun gempuranmu. Itu malah membuatku semakin terbang Seulgi-ah." ucapnya terdengar mendesah dibagian akhir.

Seulgi memejamkan matanya. Telinganya adalah hal yang sensitif. Secara tidak langsung Irene sudah memberikan stimulasi padanya.

"Berapa banyak yang kau mau hm?" bisik Seulgi.

"Buat aku orgasme sampai pagi. Sampai tenggorokan ku kering karena mendesahkan namamu berkali-kali." kata Irene sensual, ia menarik wajahnya dan melihat manik menghitam milik Seulgi.

Seulgi mengerang dalam diam.
"Pestanya belum selesai. Kita tunggu sebentar lagi." frustasi Seulgi.

Irene terkekeh kecil lalu kembali mendekat pada telinga kanan Seulgi sementara kedua tangannya berada dibahunya.
"Kau yakin bisa menahannya?" bisik Irene. Ia dengan sadar dan sengaja menyentuh telinga kiri Seulgi dengan jari lentiknya.

"Joohyun.. Kau membuatku tegang.." erang Seulgi.

Irene terkekeh lalu memeluk Seulgi.
"Benarkah? Biarku pastikan." ucapnya lalu tangannya terjulur kebawah dan menyentuh selangkangan Seulgi yang terasa sudah menyembul.

"Mphh..sayang." Seulgi berusaha keras untuk menahan desahannya.

Irene terkekeh lalu menjauhkan tubuhnya.
"Kau benar-benar sudah tegang." ucapnya lalu melepaskan pelukan dan berjalan menjauh dari Seulgi.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang