7

2.9K 406 12
                                    

Holla

Chapter semakin panjang dari biasanya. Bisa sambil ngopi, nyusu, ngeteh, pokoknya jangan bosen lah ya.

.

.

Seulgi membuang napasnya, "Yaishh wanita itu..."

"..Sunmi adalah adik kandung eomma, kami bertemu saat aku berusia tiga belas tahun dan dia lima belas tahun. Sunmi merupakan senior saat aku baru saja masuk di sekolah menengah pertama. Aku dirundung oleh sebagian orang dan Sunmi menolongku. Kami menjadi dekat namun saat ia lulus sekolah, aku kembali dirundung. Eomma memutuskan agar aku homeschooling mulai dari sana. Tunggu sebentar.." Seulgi menghela napasnya karena lelah berbicara.

Sedangkan Irene hanya terkekeh dan bersiap untuk mendengarkan kelanjutan ceritanya.

"Sunmi tidak mau aku panggil bibi karena usia kami tidak begitu jauh, jadi dia memutuskan untuk memanggilku Chagiya karena dia juga kesal diantara teman-temannya hanya dia yang belum memiliki kekasih." lanjut Seulgi.

Irene mengangguk, "Ahh itu sebabnya kalian sangat dekat."

Seulgi terkekeh, "Kau melupakan sesuatu."

Kening Irene mengerut, "Apa?"

"Membersihkan ranjangku."

Manik Irene membulat, "Ah matta." ucapnya lalu segera pergi menuju kamar.

Tidak lama berselang Sunmi datang dan meluapkan kekesalannya pada Seulgi.

Irene memilih pergi dengan sprei kotornya sementara Sunmi masih memeluk Seulgi sambil menangis.

"Yha~ uljima, imo terlihat seperti anak kecil." ucap Seulgi.

Sunmi dengan segera melepas pelukannya dan menarik ingusnya.
"Jangan memanggilku begitu." ucapnya kesal.

"Arrasseo, bagaimana dengan eonnie? secret eonnie." kata Seulgi dengan senyuman lalu menghapus air mata di pipi Sunmi dengan ibu jarinya.

Sunmi mengangguk kecil.
"Jangan menikah sebelum aku menikah." ucapnya masih penuh dengan kekesalan.

Seulgi terkekeh.
"Kalau begitu cepatlah mencari pasangan."

Sunmi menarik ingusnya lalu mempoutkan bibir.
"Nanti saja, aku sedang sibuk."

"Aigoo.." gumam Seulgi lelah.

Sunmi duduk di sofa lalu Seulgi ikut duduk disampingnya.

"Kau masih belum ingin bekerja di agensi?" kata Sunmi kemudian.

"Eum? Aku masih ingin di cafe. Bersantai-santai..." ucap Seulgi lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Yha~ seharusnya kau memikirkan ku juga." rengek Sunmi.

Seulgi terkekeh,
"Aku akan pusing jika memikirkan mu."

Sunmi berdecak lalu menekan pipi Seulgi gemas.

"Aku butuh otak seksimu. Kau sangat baik dalam membuat alunan." kata Sunmi.

"Aigoo.. arrasseo, aku bisa menjadi aranger dari sini lalu mengirimnya ke perusahaan." ucap Seulgi membuat manik Sunmi berbinar.

Tapi..sedetik kemudian ekspresi Sunmi berubah.
"Tapi kau akan kelelahan nanti. Gwaencana, masih banyak otak seksi yang lain."

Mereka tertawa bersama.

"Ngomong-ngomong, wanita tadi cantik. Kau tidak melakukan hal aneh dengannya kan?"

Seulgi menghela napasnya.
"Kenapa membahas ini lagi? Kami hanya berteman, jangan membicarakannya lagi."

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang