18

2.5K 341 10
                                    

Setelah sambungan telepon itu terputus, Moonbyul kembali menghampiri Lisa yang sama gugupnya di meja kasir.

"Seulgi akan datang sebentar lagi." kata Moonbyul memberitahu.

"Astaga, aku ingin menghilang saja." gumam Lisa dengan tatapan lurus ke arah dimana Irene baru saja duduk berhadapan dengan wanita yang merupakan mantan kekasih Seulgi.

Lisa dan Moonbyul sama-sama tidak berani mendekat karena wajah kedua wanita itu terlihat sangat tidak bersahabat, bisa-bisa mereka menjadi korban salah sasaran nantinya.

Sebenarnya tidak ada yang dilakukan antara Irene dengan wanita itu, mereka hanya saling memberikan tatapan tajam menghunus jantung.

"Kau..mantan Seulgi?" Irene berdecih.

Ia mengintimindasi lawan bicaranya dengan tatapan dari ujung kepala sampai titik terbawah.

"Berapa lama kalian berhubungan?" tanya Irene dengan alis terangkat sesaat.

Wanita dihadapannya itu tersenyum miring.
"Apa itu penting untukmu? Apa yang membuatmu ingin sekali mengetahuinya?"

Hati Irene menggeram.
"Karena aku ingin dan kau harus menjawabnya, itu bukan sesuatu yang sulit untuk dijawab."

Wanita itu terkekeh lalu mengesap minumannya.
"Tapi aku tidak ingin menjawabnya."

Rahang Irene berubah mengeras.
"Baiklah, lalu apa yang ingin kau katakan pada Seulgi?"

 "Baiklah, lalu apa yang ingin kau katakan pada Seulgi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh..mianhaeyo agassi, tapi aku hanya akan bicara dengan Seulgi, kenapa kau sangat penasaran sekali? Bukankah ini bukan urusanmu?"
Wanita itu menatap Irene kesal.

Irene menggebrak meja dengan tegas. Tidak kuat namun menantang.

"Kau tidak melihat cincin di jari ku?" kata Irene dengan menggertakan giginya.

Wanita itu terkekeh.
"Ahh..itu pemberian dari Seulgi? Aku juga pernah memilikinya."

Manik Irene menghitam dan semakin melebar. Ia bangkit dari kursinya sampai kursi tersebut jatuh dan berbunyi nyaring.

Semua pelangan disana menatap kearah keduanya karena terkejut.

"Irene-ah!"

Seulgi datang disaat yang tepat. Ia langsung berlari ke arah Irene.

"Seulgi-ah! Wanita ini datang untuk me-mblmemb."

Ucapan Irene langsung terpotong saat Seulgi membekap mulutnya.

"Sttt..semua orang sedang memperhatikan mu. Aku tidak suka istriku dilihat orang lain seperti itu." bisik Seulgi pelan lalu Irene terlihat lebih tenang meski masih dengan raut kesalnya.

Seulgi menghela napasnya lalu menjauhkan tangannya dari bibir Irene.

"Temui mereka, aku akan bicara sebentar dengannya." ucap Seulgi menunjuk ke arah kasir dengan dagunya.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang