14

3.1K 362 18
                                    

Long Chapter!
Persiapkan cemilan!

.
.
.
.

Wendy melangkahkan kakinya di koridor kampus, terlihat juga banyak yang lalu lalang, tapi wanita itu fokus dengan buku-buku dipelukannya.

"Yoyoyo Son Wendy!" sapa Moonbyul yang baru saja datang dan merangkul pundaknya.

"Yha, mengagetkanku saja." kesal Wendy sedangkan Moonbyul hanya terkekeh dan mereka berjalan beriringan.

"Sudah mau pulang hm?" tanya Moonbyul.

"Eung, bukan kah sekarang kau akan masuk." jawab Wendy dengan senyum kemenangan.

Moonbyul berdecak.
"Tau saja kalau aku sedang malas."

Wendy terkekeh.
"Wae? Wajahmu lesu sekali."

"Anniya, aku memiliki malam yang buruk." jawab Moonbyul setengah kesal.

"Buruk bagaimana?" kening Wendy mengernyit.

"Aku bermimpi bertemu penyihir dan ternyata itu adalah kenyataan, jinjja menyebalkan sekali."

Wendy berdecak.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Apa kau baru saja membicakan ibu mu? Aigoo."

"Yha! Aniya, eomma bukan penyihir.."

"Lalu?" tanya Wendy.

"Ratu penyihir." kata Moonbyul lalu mereka tertawa.

"Eonnie!"

Tiba-tiba saja muncul sebuah suara dari belakang dan sontak saja keduanya menoleh ke arah tersebut.

"Hoo! Lalisa!" sorak Moonbyul lalu gadis itu mendekat ke arah mereka.

"Hari ini kita buka saja cafenya ya? aku bosan." kata Lisa membuat Moonbyul dan Wendy saling tatap.

Kedua wanita yang lebih tua itu menarik napas lalu kembali membalik badan mereka.

"Yha~ eonnie~" rengek Lisa karena ia diabaikan.

"Besok-besok saja lah." kata Moonbyul malas.

"Eo, aku butuh istirahat." timpal Wendy.

Lisa mendengus lalu memisah jarak Moonbyul dan Wendy dengan berada ditengah-tengah mereka. Tak ayal membuat keduanya sedikit terhuyung kesamping.

"Yaishh anak ini." kesal Moonbyul tapi Lisa hanya menampilkan deretan giginya.

"Ayolah eonnie, aku sangat bosan." kata Lisa kembali merengek.

"Aigoo.. Kau bisa memanfaatkan waktumu dengan berkencan." kesal Wendy.

Manik Lisa membulat.
"Berkencan? Aku bahkan tidak memiliki kekasih."

Moonbyul berdecih dengan senyumannya.
"Kau bisa mengajak Jennie." kata Moonbyul dengan alis naik turun.

"Majja! Atau perlu aku katakan padanya?" timpal Wendy membuat wajah Lisa semakin memanas.

"Yha~ aku dan Jennie eonnie hanya teman biasa." elak Lisa dan secara tidak sadar menggunakan nada tingginya.

"Lisa."

Ketiga gadis itu diam terpaku saat mendengar panggilan dengan nada datar. Mereka langsung menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita dengan mata seperti kucing.

"Jj..jennie eonnie?" gumam Lisa sedikit tidak percaya.

"Ahh begitu? jadi selama ini kau hanya menganggapku teman biasa? Geurae." Jennie melewati ketiganya dengan langkah yang ia hentakan kelantai dengan kuat.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang