±5.000 kata...
Persiapkan cemilan dan minuman kalian!
..
Keesokan harinya...
Tadi malam Wendy meminta Moonbyul untuk menginap diapartemennya, oleh karena itu Moonbyul sekarang harus bersiap-siap untuk pulang. Padahal ini masih sangat pagi, matahari pun belum muncul walau hanya satu centi.
"Kau akan bolos lagi hari ini?" tanya Moonbyul saat memakai jaketnya.
Wendy yang masih bergulung didalam selimut itu menguap.
"Kampus atau cafe?" tanya Wendy.Moonbyul terkekeh.
"Dua-duanya."Wendy perlahan bangun.
"Aku masuk kelas pagi.""Arrasseo, aku akan pergi membuka cafe." kata Moonbyul sedikit terkekeh.
Wendy mengangguk, "Gomawo Byul-ah. Hati-hati."Moonbyul tersenyum.
"Bukan apa-apa, aku akan selalu mendukung mu. Bye.."Moonbyul pergi keluar kamar setelah melambaikan tangannya pada Wendy.
Jalanan masih gelap, bahkan kepulan asap keluar dari bibir Moonbyul saat ia mengatur napasnya. Tapi tubuhnya terasa biasa saja karena mengayuh sepeda membuat tubuhnya hangat.
Beberapa menit kemudian ia sampai dirumah sederhana. Setelah menyetandarkan sepedanya di pekarangan, Moonbyul mencoba membuka pintu yang ternyata masih terkunci.
"Eomma." panggil Moonbyul sambil mengetuk pintu.
Tidak lama kemudian pintu itu terbuka dan Moonbyul bisa melihat wajah kantuk ibunya yang sedang menguap.
"Kau mendahului alarm." kata wanita paruh baya itu lalu masuk kedalam rumah.
"Mianhaeyo." kata Moonbyul lirih sembari mengikuti langkah ibunya."Kau ingin makan apa?" tanya sang ibu yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan balik menatap Moonbyul.
"Ne? Ah tidak apa-apa, nanti akan ku buat sendiri saja." kata Moonbyul tidak enak.
Wanita paruh baya itu mendengus.
"Eomma masih sempat untuk membuat sarapan sebelum pergi, katakan saja, kau jarang menemukan momen ini bukan?"Moonbyul mengangguk canggung.
"Gomawoyo, aku ingin nasi goreng kimchi saja.""Eung. Akan eomma buatkan." kata ibunya lalu pergi kedapur sementara Moonbyul pergi ke kamarnya.
Seperti biasa, Moonbyul mengawali rutisitas paginya dengan mandi, lalu setelah itu mempersiapkan tas ransel kecilnya, baru setelah itu ia keluar kamar.
"Ohoo.. Byulie, dari mana saja kau? kenapa tidak pulang hm?" tanya seorang pria yang kebetulan keluar dari pintu yang berhadapan dengan kamar Moonbyul.
"Eo, Minseok oppa, apa eomma tidak bilang padamu? Aku menginap di apartemen Wendy tadi malam." jelas Moonbyul lalu kakak laki-lakinya itu mengangguk.
"Eomma tidak bilang apa-apa, tapi oppa tidak menghubungimu karena kalau kau tidak pulang, pasti kau ada diantara Wendy atau Seulgi." kata Minseok.
Moonbyul terkekeh.
"Aku sudah tidak bisa menginap ditempat Seulgi, dia sudah menikah.""Ah.. Kau benar. Tapi tunggu.. Oppa seperti mencium bau makanan." kata Minseok dengan hidung mengendus. "Kau sudah masak?" tanyanya kemudian.
Moonbyul menggeleng.
"Anniya, eomma yang memasak."Kedua alis Minseok terangkat.
"Sangat langka. Kajja, kita habiskan masakannya." ajaknya sembari merangkul pundak Moonbyul dan mereka berjalan bersama menuju meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔
FanfictionKetika Irene lelah dengan kehidupan dan berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya, tiba-tiba saja Seulgi datang membawa harapan lain untuknya melanjutkan kisah hidup. Seulgi memiliki jutaan koma untuk Irene melanjutkan cerita hidup yang ingin ia akhir...