37

2.1K 278 9
                                    

Hari minggu ini Irene isi untuk membereskan rumah. Ya, sejak saat itu ia tinggal di kediaman Hyera.

Irene sedang didalam kamar dan baru saja membersihkan bingkai-bingkai foto yang terpajang didinding yang kebanyakan adalah fotonya bersama Seulgi. Seperti saat mereka berselca, liburan, atau sekedar berpiknik dirumah.

Wanita itu memandangi sebuah foto saat ia bersama Seulgi dipantai Australia, saat mereka pergi kesana untuk menghadiri pernikahan Lisa dan Jennie empat tahun yang lalu.

Wanita itu memandangi sebuah foto saat ia bersama Seulgi dipantai Australia, saat mereka pergi kesana untuk menghadiri pernikahan Lisa dan Jennie empat tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empat tahun. Ya, waktu sudah selama itu berlalu. Bahkan kini Lisa dan Jennie sudah memiliki bayi yang baru berumur tiga bulan. Mereka melakukan program kehamilan dengan Jennie yang menjadi ibunya. Foto bayi itu juga ikut terpajang didinding.

"Noona~"

Sebuah suara memecah keheningan bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka. Itu adalah suara Seulgi dengan anak kecil digendongannya.

"Noona.." kata anak kecil itu ikut memanggil Irene.

Irene terkekeh dan mendekat.
"Hai tampan, dengan siapa kau datang hm?"

"Mommy! dan Daddy! Min-gi tadi bertemu dengan dokter, noona." kata anak laki-laki itu dengan kata-kata cadelnya.

"Jinjja? Untuk apa Min-gi bertemu dengan dokter?" tanya Irene.

"Imuni.. Imun.."

"Imunisasi." kata Seulgi karena Min-gi tidak berhasil mengucapkannya.

"Itu dia! Imu..si noona." ucap Min-gi tetap tidak berhasil.

Irene terkekeh.
"Jadi tadi Min-gi disuntik? Pasti menangis."

Min-gi menggeleng.
"Tidak. Min-gi kuat, Min-gi tidak menangis noona."

"Bohong. Kata mommy Min-gi menangis." sangkal Seulgi.

"Tidak! Min-gi tidak menangis. Noona~ Hyung nakal." rengek anak kecil itu pada Irene. Ia membuka tangannya minta digendong Irene.

"Tangan noona kotor. Sebentar ya? Noona cuci tangan dulu." ucap Irene lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh tangannya.

"Huuu pasti tadi menangis, mata Min-gi terlihat bengkak seperti habis menangis." goda Seulgi.

"Tidak hyung! Ini karena Min-gi tertidur saat dimobil tadi!" kesal Min-gi lalu sudut bibirnya tertarik kebawah dan maniknya berkaca-kaca.

Seulgi terkekeh. "Arrasseo arrasseo kau tidak menangis, Min-gi sangat kuat." ucapnya membuat guratan senyum tercipta diwajah anak itu.

Tidak lama Irene datang dan langsung disambut dengan kedua tangan terangkat dari Min-gi, anak itu masih ingin digendong rupanya.

"Aghh.. Kau sudah semakin berat Min-gi ya." kata Irene sesaat setelah Min-gi berada dalam gendongannya.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang