9

2.4K 377 11
                                    

Malam harinya Seulgi merasa ada yang aneh dengan Irene. Wanita itu tidak kunjung datang kekamar, padahal waktu sudah mulai larut.

Seulgi yang sedang membaca sebuah komik diranjang itu jadi dibuat penasaran. Akhirnya Seulgi beranjak dan melangkah keluar kamar.

Sesampainya diluar, ia melihat Irene sedang berbaring disofa dan menatap langit-langit tanpa melakukan apapun. Seulgi sampai dibuat bergidik ngeri melihatnya. Apa lagi ini dalam keadaan lampu yang dimatikan.

"Ii..irene-ah." panggil Seulgi lalu berjalan mendekat.

Irene hanya menggertakan mata bagian hitamnya saja menatap Seulgi, tapi Seulgi terperanjat kaget dengan itu.

"Kk..kau ii..irene kan?" tanya Seulgi takut.

Irene terduduk secara tiba-tiba masih dengan wajah datarnya.

Seulgi melompat karena terkejut.
"Yha yha yah!! Jangan menakutiku seperti itu!"

Irene kembali membaringkan tubuhnya seperti sedia kala.

"Wae geurae? Perutmu sakit lagi?" tanya Seulgi lalu setelah itu duduk didekat kaki Irene.

"Hm. Pergilah, aku ingin disini." kata Irene lalu menutup matanya dengan satu tangan.

Seulgi menggelengkan kepalanya. Memang sedikit sulit untuk menghadapi wanita yang sedang menstruasi, dia bahkan kewalahan menghadapi Sunmi yang bagaikan macan asia itu.

Didetik berikutnya Seulgi memilih untuk kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur. Tapi rasanya tidak nyaman sekali, ia merasa aneh karena kasur disampingnya kosong.

Jadi Seulgi memutuskan untuk kembali menemui Irene.

"Irene-ah.. Pindahlah kekamar." kata Seulgi sedikit memelas.

Irene membuka matanya.
"Aku ingin disini." ucapnya lalu kembali menutup mata.

Seulgi mendengus kesal lalu ikut berbaring disamping Irene.

"Yha. Ada apa denganmu?" tanya Irene bingung.

"Aku ingin disini." kata Seulgi lalu menarik Irene dalam pelukannya sampai wajah Irene berada dilehernya.

"Ap-"

"Ssttt aku mengantuk sekali." potong Seulgi lalu pura-pura berdengkur.

Irene hanya diam dan memilih untuk menikmati kehangatan itu saja.

.

.

Pagi harinya Irene bangun dan tidak mendapati Seulgi disampingnya. Irene terduduk dan mengucek kedua matanya, rasa kantuk masih menjalar.

Dengan langkah gontai ia melangkah menuju dapur untuk mengambil minum, barulah ia merasa sadar seperti hidup kembali.

"Kau sudah bangun?" sapa Seulgi yang berjalan mendekat. Rambutnya terlihat sedikit basah, sepertinya ia baru saja mandi.

"Eung. Mau ke cafe? Ini masih terlalu pagi, kenapa kau mandi sepagi ini?"

"Ah eum..aa..anniya, aku suka udara dingin seperti ini." kata Seulgi gelagapan dengan wajah merahnya.

'Mencurigakan.' batin Irene.

Irene berjalan mendekat, "Kau sakit?" ucapnya dengan satu tangan menangkup pipi Seulgi.

Semicolon || SEULRENE ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang