Kamu memiliki sedikit teman, bahkan hampir tidak punya. Kamu kesulitan dalam bersosial, kamu sulit untuk memulai hubungan, dan kamu selalu trauma akan hubungan antar manusia, terlebih yang disebut teman.
Kamu tidak tahu bagaimana kamu bisa menjadi manusia yang sebrengsek ini. Yang kamu ingat, sejak kecil kamu cukup terkucilkan entah dari lingkungan sosial, sekolah, bahkan keluarga. Dulu kamu pikir itu karena kamu seorang introvert. Kamu pendiam, dan kamu tidak cukup menyenangkan untuk diajak berkelakar. Kamu kira juga karena kamu tidak cukup menarik untuk diajak duduk lalu meminum kopi di tempat ramai sambil bercengkrama riang.
Kamu tahu bahwa kamu memang tidak semenyenangkan itu untuk dijadikan teman.
Kamu tidak tahu bagaimana orang-orang mulai meninggalkanmu sendirian. Yang kamu ingat, kamu yang membuat mereka pergi, bukan mereka sendiri yang sengaja pergi. Kamu yang bersalah, kamu yang brengsek. Dan sialnya, kamu baru menyadari itu sekarang. Ketika kamu sudah benar-benar sendirian.
Terlambat? Kamu tidak tahu apa terlambat itu cukup untuk mengatakan bahwa kamu benar-benar sudah kesepian. Hampir mati diam-diam, dan kamu mati rasa perlahan-lahan.
Begitu sulitnya berteman bagi seorang sepertimu. Kamu yang mungkin berbeda, tapi terus mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu istimewa. Kamu membohongi mereka, kamu membohongi dunia, dan kamu membohongi dirimu sendiri. Kamu tidak istimewa, mungkin juga tak benar-benar berbeda, mungkin kamu biasa-biasa saja.
Kamu hanya tidak tahu caranya. Menjadikan mereka teman.
Kamu hanya ingin mereka atau barangkali satu orang saja, yang datang padamu, merengkuh tanganmu, dan mengatakan hallo mari bermain masak-masakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF
PoetryEntah bagaimana caramu jatuh cinta pada dirimu sendiri, caraku adalah dengan membencinya lebih dulu.