Saat masih kecil, kamu berpikir bahwa menjadi dewasa secepat mungkin adalah pilihan yang tepat. Bagimu, menjadi dewasa itu kebebasan. Menjadi dewasa itu artinya tidak ada lagi aturan untuk tidur siang atau pergi belajar. Kamu berusaha makan dengan lahap, minum susu agar tumbuh tinggi, dan menghitung usia setiap tahunnya.
Rencanamu adalah tumbuh dewasa dengan cepat dan melalukan hal-hal yang sejak kecil kamu inginkan.
Sialnya, tumbuh dewasa artinya kamu dipaksa malu dan dipenuhi ragu-ragu. Malu untuk sekedar bersikap kekanakan untuk sedikit berbahagia. Ragu-ragu tentang masa depan yang tampak tidak jelas arah tujunya.
Dan yang paling menghancurkanmu tentang tumbuh dan menjadi dewasa; impian-impian yang terbuang.
"Hari terakhir menjadi anak-anak," katamu setiap kali merayakan ulang tahun, setiap kali bertambah tua, setiap kali kelelahan menghadapi dunia.
Setiap kali kamu melakukannya, kamu hanya semakin merasa tumbuh dewasamu menjadi tidak baik-baik saja. Padahal saat masih kecil, bayang-bayang kedewasaan begitu bercaya. Tapi, kenapa sekarang semuanya hanya tampak temaram? Apakah karena usiamu mengaburkan caramu memandang?
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF
PuisiEntah bagaimana caramu jatuh cinta pada dirimu sendiri, caraku adalah dengan membencinya lebih dulu.