Orang-orang menjadi begitu sok tahu. Katanya, jalani saja dulu. Katanya, kamu bisa melakukannya. Katanya, kamu kuat dan tangguh. Katanya, waktu akan menyembuhkan dan membuka jalan. Katanya, semuanya akan baik-baik saja.
Katanya. Katanya.
Tahu apa orang-orang bahwa semua akan baik-baik saja kalau mereka sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam hidup itu sendiri. Mereka tidak tahu apa-apa.
Dorongan emosional dan motivasi menjadi begitu hambar ketika orang-orang mengatakannya dengan hati yang ringan. Hati yang tidak punya bekas luka yang sama bagaimana bisa mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja? Hati yang ringan mengatakan bahwa kamu bisa melakukannya, bahwa tidak akan ada yang bisa menyakitimu lagi.
Hatimu yang berat enggan percaya. Tidak ada yang benar-benar menjadi begitu baik. Bekas luka di hatimu masih menyisakan lubang yang dalam dan gelap. Sewaktu-waktu kamu bisa terjebak dalam lubang itu lagi. Kadang saat malam hari, kadang saat kamu sendiri. Lubang hitam itu mengunci kehangatan di hatimu. Menjadi begitu dingin. Sehingga ungkapan semua akan baik-baik saja hanya seperti angin lalu yang melewati telingamu.
Kamu tidak tahu. Kamu sudah baik-baik saja. Kamu sudah berjuang untuk itu. Sudah menjadi kuat dan tangguh seperti yang orang-orang katakan. Waktu juga sudah menyembuhkan. Kamu sudah berusaha membuka jalan. Arah baru sudah kamu jalani. Kamu sudah melepaskan.
Namun, bekas lukanya masih meninggalkan lubang abadi. Lalu, bagaimana orang-orang bisa mengatakan bahwa semua hal akan baik-baik saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF
PoetryEntah bagaimana caramu jatuh cinta pada dirimu sendiri, caraku adalah dengan membencinya lebih dulu.
