Langkah kakimu pernah begitu terseok-seok. Saat itu, kamu ingin mengejar banyal hal; mimpi-mimpi, ekspektasi, dan segala macam yang dunia tawarkan.
Kakimu terluka, tapi kamu masih terus memaksa. Entah berjalan atau berusaha berlari, kamu seperti dikejar sesuatu yang tidak kasat mata. Entah apa, yang pasti kamu menjadi begitu terburu-buru.
Akhirnya kamu terjatuh. Kakimu yang terluka dan lelah tidak bisa lagi digunakan meski sekuat apa pun kamu mencoba memaksa keadaan. Kamu harus beristirahat, duduk diam dan memandangi orang lain telah mencapai apa yang mungkin saja bisa menjadi milikmu.
Kamu tertinggal. Namun, itu tidak apa-apa. Kakimu yang terluka dan lelah tidak akan seperti sebelumnya untuk berlari. Tidak akan bisa berjalan dengan tegap dan hanya punya satu dua langkah saja.
Setidaknya kamu sudah mencoba. Mengusahakan yang terbaik dari apa yang kamu bisa.
Tidak apa-apa kalau langkah kakimu tidak lebih cepat dari kebanyakan orang. Tidak apa-apa jika kamu hanya berjalan, sementara banyak orang yang memilih berlari. Tidak apa-apa untuk berhenti sejenak saat banyak orang berjalan mendahuluimu.
Tidak apa-apa untuk mengambil jeda. Kamu punya waktumu sendiri. orang-orang punya waktu mereka. Tidak sama dan tidak bisa dipaksa. sampai di titik ini, kamu sudah lebih dari apa yang kamu bayangkan sebelumnya. Tetap berterima kasih, semesta punya rencana yang berbeda untuk setiap manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF
PoetryEntah bagaimana caramu jatuh cinta pada dirimu sendiri, caraku adalah dengan membencinya lebih dulu.