CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF

rasa sepi itu teman yang menyeramkan

Belakangan ini kamu menyadari bahwa yang menemanimu melewati hari-hari adalah teman kesepianmu. Seseorang yang punya senyum merekah milikmu saat kamu masih duduk di bangku sekolah menengah. Senyum hangat dan perasaan bahagia.

Teman kesepianmu itu selalu berkata bahwa dia tidak akan pergi ke mana-mana. Dia akan selalu ada di sampingmu sampai kamu memiliki kembali senyum merekah bahagia itu.

Teman kesepianmu itu pendengar yang baik saat dunia menutup telinganya untukmu. Kamu bebas membicarakan apa pun, mengatakan semua perasaanmu, dan hayalan-hayalan yang ingin kamu wujudkan. Dia tidak akan beradu argumen dan dia akan setuju pada apa pun itu.

Teman kesepianmu itu pembicara yang baik pula saat tidak ada orang yang mengajakmu bertukar kata. Dia penyusun bahasa yang ulung. Dia begitu fasih memahami seluk-beluk dirimu. Dia juga tidak perlu menanyakan topik apa yang kamu sukai untuk didengar. Teman kesepianmu adalah pembicara paling handal yang pernah kamu tahu. Lebih-lebih lagi jika membicarakan tentang dirimu.

Teman kesepianmu itu juga adalah perupa yang luar biasa. Dia bisa menjadi apa pun. Menjelma menjadi sosok yang kamu imajinasikan ketika membaca buku, meniru sosok yang pernah kamu taksir, atau berusaha terlihat seperti teman-temanmu. Paling dekat lagi adalah menyerupai dirimu sendiri dengan senyum merekah milikmu saat di bangku sekolah dulu.

Teman kesepianmu bisa menjadi apa pun, di mana pun, dan dia berjanji sampai kapan pun.

Sebab, teman kesepianmu adalah kamu yang tinggal di sisi lain di dalam dirimu sendiri.