Orang-orang senang sekali melihat bagaimana orang lain berbahagia melalui sosial media mereka.
Kamu membencinya.
Tapi, kamu tetap menekan tanda suka.
Sebuah kehidupan maya yang terlihat lewat layar ponsel. Setiap hari kamu melihat mereka mengungah foto dan video. Kamu pun sering melakukannya. Mereka tertawa, bercerita, berbagi musik atau film yang mereka sukai, mengajakmu menyukai halaman tertentu, dan terkadang saling mengomentari.
Kehidupan itu berjalan setiap detik. Seolah-olah, tak ada kematian di dalamnya. Ada kesedihan, tapi lebih banyak lagi adalah keingintahuan. Rasa ingin tahu tentang kehidupan orang lain. Menekan tanda suka atau menulis komentar seakan tahu benar bagaimana seseorang di dalam unggahan itu menjalani kehidupannya.
Atau yang paling kamu benci; berteman di sosial media, tapi tak pernah bertegur sapa di kehidupan nyata.
Kamu dan seseorang sering sekali saling menekan tanda suka atau melihat unggahan instagram's story lalu menekan tanda suka pula. Saat bertemu di jalan, hanya sepintas orang asing. Tidak menyapa, tidak bertanya. Hanya lewat lalu menghilang lagi untuk kemudian bertemu di sosial media yang sama.
Lucu dan memuakan di waktu yang bersamaan.
Melihat bagaimana seseorang menjalani kehidupan mereka melalui sosial media. Mengintip sedikit kehidupan yang tidak kamu miliki atau entah kehidupan yang kamu inginkan. Jenis kehidupan yang menurutmu berbeda denganmu. Rasanya seperti mencuri pandang pada celana dalam seseorang. Terlalu dalam, tapi juga sekaligus hanya sebuah permukaan dari yang orang lain ingin tunjukan.
Tapi, kadang kamu iri. Orang lain pun serupa dengan isi unggahanmu. Hanya saling melihat permukaan dan saling menginginkan kehidupan yang maya itu. Seolah-olah milik orang lain selalu lebih baik dan milikmu hanya semu.
Bukankah sosial media hanya menunjukan yang indah-indah saja? Tanpa menunjukan proses menuju indah itu? Pada akhirnya, kita hanya saling mengintip dan memamerkan kehidupan lain kita di sosial media. Kamu tidak bisa berhenti, orang lain pun demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUSE, YOU JUST HATE YOURSELF
PoetryEntah bagaimana caramu jatuh cinta pada dirimu sendiri, caraku adalah dengan membencinya lebih dulu.