Chap 6 We Want You

80 6 0
                                    

Jiyeon baru saja memarkirkan mobil mewahnya .
Kondisi rumahnya masih sama seperti terakhir kali ia meninggalkanya, hancur.
Sisa pecahan vas bunga masih beserak, bekas darah yang telah mengering masih terlihat jelas, tanaman hias kebanggaan sang ayah yang di rawat oleh para maid sudah tak berbentuk, kaca jendela pecah, bedanya sudah tak ada jasad korban disana.

"Good job." Jiyeon berucap sembari memperhatikan sekelilingnya.

🦋🦋🦋🦋

Jihoon sedang berada diruang meeting NIS bersama para agent.
Seperti biasa mereka sedang berdiskusi dengan Hyunsuk sebagai pemimpin.

"Kita ga bisa sembarangan ke Yongnamru Hyung." Haruto buka suara

"Team gabungan telah mencoba untuk mengunjungi tempat itu beberapa waktu lalu. Letaknya terpencil akses jalan hanya ada satu." Lanjutnya.

"Bukan masalah gede kan?" Mashiho menanggapi.

"Masalah bang, karena akses jalan cuma satu semua aktifitas didaerah sana bener - bener dipantau dengan ketat. Oke, kita bisa masuk ke wilayah Yongnamru. Cuma buat masuk lebih jauh tepatnya ke markas mereka kayanya susah bang." Jeongwoo meninpali

"Definisi agent legal tapi takut ketahuan." Asahi dengan entengnya mencibir.

"Jangan lupa lawan kita sekarang mantan anggota yakuza. Kasus mereka bukab cuma penjualan atau penyelundupab narkoba. Penculikan, Judi, teror, bahkan perdagangan manusia. Yakin ga yakin ngadepin mereka. Salah langkah balik tinggal nama." Haruto menjelaskan.

"Menarik, juga kasusnya. Btw, pemerintahan ada rekomendasi buat nambah agen dan mereka udah ada kandidat katanya sih lulusan terbaik di kampusnya." Hyunsuk mengalihkan topik sejenak.

"Siapa hyung?" Jihoon buka suara.
Tanpa menjawab, Hyunsuk meletakan beberapa berkas berisi identitas kandidat tersebut di tengah meja.

"She's so cute, right?" Komentar Hyunsuk mengedarkan pandangannya ke setiap orang disana.

"Widihh sayang banget." Itu Yedam yang menarik foto diri kandidat tersebut

"Sayang kenapa?" Tanya Jihoon.

"Sayang banget kalo ga jadian sama gue." Jawaban Yedam membuat semua orang memutar bola mata malas.

"Meeting selesai kan hyung? Gue ijin pamit dulu ." Setelah memeriksa ponselnya yang bergetar menapilkan nama Jiyeon disana.

" Setelah memeriksa ponselnya yang bergetar menapilkan nama Jiyeon disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik selanjutnya Jihoon sudah tiba dirumah sang ayah. Segera ia memasuki mansion megah itu dengan tergesa. Suara pantofel menggema disepanjang koridor rumah dengan napas yang memburu.

"PARK JIYEON!" Panggil Jihoon setelah tiba
diruang tengah.
"Hmm? Gosah triak triak lo ga lagi dihutan."Balas Jiyeon yang ternyata dari tadi sudah duduk disofa dengan majalah dan secangkir teh ditangannya.

BulletStepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang