Surveillez votre étape pour survivre...
Akhirnya aku tahu makhluk yg menakutkan sebenarnya adalah manusia.
Ambisi, Obsesi, Ego, Emosi, Harga Diri
Membuat mereka melakukan berbagai cara untuk sekedar mempertahankan Gengsi,
Memainkan drama dengan tope...
Hari ini tepat satu minggu Jiyeon di Canada. Sesuai jadwal hari ini Jiyeon harus kembali ke Korea. Ia akan kembali bersama Soobin karena Chaerin pikir meninggalkan Chanyeol dan Chaeyong sendirian tanpa salah satu dari Jiyeon atau dirinya akan sangat berbahaya. Jadi ia putuskan untuk tetap tinggal.
Masih ada waktu satu setengah jam sebelum melakukan penerbangan. Setelah mengirim pesan pada Jihoon perihal kepulangannya, ia sempatkan untuk melihat kedua orang tuanya sekaligus untuk pamitan sebelum kembali ke Seoul.
"Adek pulang dulu Pa,Ma. Nanti Adek kesini lagi sama Kak Ji." Ucap Jiyeon mencium kening Ayah dan Ibunya bergantian.
"Tolong segera kabari aku tentang perkembangan mereka." Pint Jiyeon sebelum meninggalkan ruang rawat kedua orang tuanya. Chaerin mengangguk sebagai jawaban. "Hati - hati" Ucapnya menepuk lengan Jiyeon.
Sebelum benar - benar meninggalkan ruangan Jiyeon kembali melihat kedua orang tuanya. Seketika matanya membulat saat dilihatnya sang ayah mulai membuka matanya perlahan.
"Papa!" Pekiknya segera berhambur menghampiri brankar Chanyeol. Dengan sigap Soobin menekan tombol darurat untuk memanggil perawat.
Dan hal itu menjadi perdebatan antara Jiyeon dan Chaerin. Dimana Jiyeon ini tetap tinggal dan Chaerin tetap pada keputusan awal Jiyeon harus pulang hari ini juga.
💙💙💙 💙💙💙💙💙 💙💙💙 💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon dan Hyunsuk tengah berada di kantor polisi untuk melihat keadaan Kim Jungwoo pasca penangkapan semalam.
Ketiganya sudah berada diruangan khusus yang biasanya digunakan para penyidik melakukan introgasi.
"Kim Jungwoo." Panggil Hyunsuk menyadarkan Jungwoo . "Seharusnya tak melakukan tindakan bodoh demi keuntungan sendiri." Kalimat Hyunsuk barusan mampu membuat Jungwoo menggeram tak terima. "Apa yang ku lakukan tidak ada urusannya dengan mu." Jawab Jungwoo dingin. "Oo jelas saja menjadi urusan kami. Karena orang - orang seperti mu kami jadi sangat sibuk." Kata Hyunsuk sombong. "Dari deratan kejahatan mu ini, mana yang belum terungkap? Penculikan? Penyiksaan?" Tanya Hyunsuk dengan sebelah alis terangkat. "Hahaa omong kosong macam apa itu? Kalian bahkan tak punya bukti apapun atas semua tuduhan kalian." Sinis Jungwoo. "Sebenarnya aku ingin berbaik hati sedikit meringankan hukuman mu. Hanya saja melihat keangkuhan mu,ku urungkan niat ku. Lihat apa yang kami dapatkan atas semua ulah mu dipengadilan nanti." Pungkas Hyunsuk penuh penekanan dalam kalimat terakhir.
"PARK JIHOON!" Teriak Jungwoo menghentikan langkah Hyunsuk dan Jihoon saat akan meninggalkan ruangan itu. Keduanya berbalik menatap Jungwoo datar, sedangkan Jungwoo menampakan seringaian liciknya.
"Duluan aja Hyung." Bisik Jihoon pada Hyunsuk. Mengerti situasi saat ini, Hyunsuk pun keluar ruangan meninggalkan Jihoon da Jungwoo didalam.