CHAP 15 First Step

55 4 4
                                    

Kabar penemuan orang tua Jihoon telah diketahui oleh para rekanya.
Tentu saja hal itu membuat mereka tak percaya. Pasalnya bertahun - tahun melakukan pencarian team tidak menemui titik terang sama sekali. Bahkan di tempat jatuhnya pesawat pun mereka hanya menemukan koper milik Chanyeol dengan kondisi yang jauh dari kata baik. Dan kini, anak sulung keluarga Park itu mengatakan sedang mencari Dokter Pribadi khusus untuk merawat kedua orang tuanya. Sungguh hal yang sulit untuk dipahami.
Hingga akhirnya Jihoon memperlihatkan foto kedua orang tuanya yang ia ambil saat sepasang suami istri itu dibawa pulang ke kediaman mereka, membungkan seluruh anggota NISIDS.

Satu bulan sudah Papa Mama Park pulang kerumah. Seorang Dokter muda atas rekomendasi Hyunsuk diminta secara khusus untuk merawat pasangan suami istri tersebu. Dokter itu adalah Choi Soobin yang masih merupakan sepupu dari Choi Hyunsuk, dan juga kakak tingkat dari Kim Doyoung semasa kuliah dulu. Dunia benar - benar sempit.

Jika kalian bertanya bagaimana reaksi Sandara saat pertama kali melihat kepulangan Chanyeol dan Chaeyoung, jawabanya adalah pingsan. Wanita itu tak menyangka bahwa sang adik kandung dan iparnya akhirnya ditemukan setelah sekian lama mencari.

Jungmin segera terbang dari Jepang ke Korea untuk melihat keadaan adik semata wayangnya saat Jiyeon mengabarkan berita itu.

Soobin telah datang dari tiga puluh menit yang lalu menunggu Jiyeon untuk meembukakan ruang bawah tanah tempat ia menyembunyikan -mengamankan kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin telah datang dari tiga puluh menit yang lalu menunggu Jiyeon untuk meembukakan ruang bawah tanah tempat ia menyembunyikan -mengamankan kedua orang tuanya.

Tak lama kemudian orang yang ditunggu datang juga.

"Maaf aku terlambat." Ucap Jiyeon saat sudah berhadapan dengan Soobin yang tengah duduk santai di ruang tamu mansion itu.

Soobin mengangguk kemudian mengikuti langkah Jiyeon.

Jiyeon membuka pintu ruang rahasianya setelah melakukan bererapa tahap untuk membuka kunci ruangan tersebut.

'Jika boleh jujur gadis ini bukan orang sembarangan.' Batin Soobin saat pertama kali bertemu dengan Jiyeon.

Pintu terbuka menampilkan seorang suster yang tengah merapikan ruangan tersebut.

Menyadari kehadiran tuannya suster itu memberi salam sejenak sebelum melanjutkan kegiatanya.

"Apa kau tak berlebihan dengan semua ini?" Tanya Soobin sembari melangkah mengikuti Jiyeon menuju salah satu kamar dalam ruangab itu

"Tidak." Jawab Jiyeon singkat membuka pintu kamar mempersilakan yang lebih tua masuk terlebih dahulu.

'Tak ada yang berlebihan, keselamatan kedua oran tua ku jauh lebih penting.' Balas Jiyeon dalam hati.

"Mohon bantuannya. Kabari saja nanti jika sudah selesai." Pamit Jiyeon memberi salam.

"Tak ingin melihat orang tuamu dulu?" Tanya Soobin menahan langkah Jiyeon

BulletStepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang