Surveillez votre étape pour survivre...
Akhirnya aku tahu makhluk yg menakutkan sebenarnya adalah manusia.
Ambisi, Obsesi, Ego, Emosi, Harga Diri
Membuat mereka melakukan berbagai cara untuk sekedar mempertahankan Gengsi,
Memainkan drama dengan tope...
Pagi ini Jiyeon sudah berada di meja makan menunggu Jihoon yang masih bersiap - siap di kamarnya.
"Anjir lama amat uke kalo dandan." Gumamnya . "KAK JI!!!!! CEPETAN TURUN!!" Triak Jiyeon membuat para maid disana sedikit menutup telinga mereka. Tak ada jawaban, hanya langkah kaki menuruni anak tangga yang terdengar di detik selanjutnya.
"Pagi-pagi udah triak - triak. Di hutan lo?" Ketus Jihoon saat sudah berada dimeja makan duduk behadapan dengan Jiyeon.
"Abis dandan lama amat kek cewe lo. Uke ya lo jangan jangan." Ledek Jiyeon.
"Eh?! Mulut!!!" Kesal Jihoon membuat Jiyeon tertawa puas.
"Kak besok gue masuk ya." Kata Jiyeon kepada sang kakak disela - sela sarapan pagi ini.
"Tunggu pulih dulu." Jawab Jihoon singkat.
"Dih. Kerjaan gue apakabar?"
"Kabar baik."
"Ngeselin banget asli!"
"Ey ey ey. Makan ko pake berantem segala." Kata Sandara yang baru saja datang dengan beberapa kantong belanjaan ditangan.
Sandara menghampiri kedua keponakannya dengan senyum terbaiknya kemudian menarik sebuah kursi diantara keduanya.
"Ada apa sih berantem terus?" Tanya Sandara setelah mendudukan dirinya. "Adek udah mau masuk kerja lagi Tan. Tapi keadaannya belum pulih bener." Jawab Jihoon. "Ya tapi kan udah gue udah gapapa anjir. Kek orang jompo dirumah terus."
"Adek..." Interupsi Sandara.
"Ya lo ngerjain apa kek ngecat rumput, mungutin semut, ngitung gula."
"Kakak" Ucap Sandara kembali menginterupsi.
"Lama - lama gigi lo gue cat!" Ketus Jiyeon sukses membuat Jihoon mendelik.
"Eh udah.. Udah.. Astaga. Adek bener kata kakak. Kamu tunggu pulih dulu. Nanti takutnya kenapa - napa." Lerai Sandara.
"Makasih Tan. Nanti kalo anak ajaib ini banyak tingkah turunin aja dijalan Tan." Ucap Jihoon ditanggapi dengan kekehan ringan sang tante.
"Oh! Bener ya lo." Sungut Jiyeon membuat Jihoon dan Sandara tertawa gemas.
'Chae, kakakyakinkamupasti liat ini. Anak - anakkamubener - benertumbuhdenganbaik. Meskipun sering berantem, tapi merekasalingmelindungisatu sama lain. Aku jaga merekabuatkamu dan Chanyeol.' BatinSandaratanpamelepaskanpengamatannyapadaduabocahajaib di depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.