bab 3

810 76 1
                                        

"Duduk di depan aja yuk!" Ajak salah satu teman Ganira. Yang lain pun mengiakan, ketujuh siswa perempuan itu pun duduk memutar di teras kelas.

"lo parkir motor dimana? kok gue gak liat di tempat biasa."

Ganira membuka bungkusan roti coklatnya sambil menatap Sila, "Gue aja gak bawa motor. Tadi di anterin."

"Hah? sama siapa?" Sontak saja semua teman-temannya nampak kaget, karena yang mereka tahu Ganira hidup sendirian.

Sempat terdiam sesaat, Ganira kembali mengutuk mulutnya yang hampir keceplosan, "Sepupu gue."

"Berarti sekarang tinggal sama sepupu, cowok apa cewek nih?"

Ganira mendengus, "Kepo amat!"

Sedangkan temannya malah tertawa, "Ya, siapa tau aja sepupu lo ganteng. Biar nanti kalo kumpul-kumpul di rumah lo aja."

"Alah, biasanya juga kumpul di rumah gue terus tuh." Ganira mengangkat bahu sambil menyeruput es cekeknya, "Emhh, sepupu gue cowok."

"Ganteng gak?"

Ganira mengerutkan keningnya, kalau di pikir-pikir wajah Faris sangat bersih di tambah hidung mancungnya. Membuat Ganira tidak bisa mengelak kalau sepupu abal-abalnya itu memiliki wajah yang rupawan.

"Yahh. Lumayan."

"Widih! nanti pulang sekolah harus kerumah lo gak sih!"

"Setuju!"

"Apaan? gak-gak! gue gak ngijinin."

"Iss, pelit. Padahalkan gue mau liat sepupu ganteng lo."

Ganira memutar matanya, "Kalo mau liat nanti aja, nanti gue di jemput sama dia."

"Kalo gitu, namanya siapa?"

"Faris Biantara."

Mereka semuanya mengangguk, kecuali Sila. Mata gadis itu meneliti wajah temannya, dia sedikit tidak percaya dan merasa curiga. Sepupu? seingatnya Ganira tidak memiliki sepupu laki-laki, kalau pun ada sepupunya masih kecil bahkan belum sekolah.

"Eh, eh, ada crush lo tuh Nir mau lewat." Hingga suara teman di sampingnya, mengalihkan perhatian Sila. Dahinya berkerut menatap Radeh lalu Ganira yang terlihat salah tingkah.

"Panggil aja gak sih? suruh foto bareng sama Ganira." Saran Sila pada yang lain. Dan di angguki oleh mereka.

Ganira menggeleng, "Jangan! malu tau."

"Udah sih gak apa-apa." Akhirnya orang yang mereka bicarakan lewat juga bersama teman-temannya. Teman Ganira pun langsung memanggil crush Ganira,"Raden! Raden! boleh minta foto gak?"

Sang empunya nama, langsung berhenti, "Hmm, siapa yang mau foto?" Sontak saja semua langsung mendorong Ganira.

Ganira tersenyum kikuk dengan dada berdebar, seumur hidup baru kali ini dia bisa bertatapan langsung dengan Raden.

"Yaudah, ayo."

Raden pun berdiri di samping Ganira, membuat Ganira serasa sakit jantung, saking kencangnya detakan itu. Di saat bahu mereka bersentuhan, badannya pun langsung panas dingin.

Baru dua kali jepretan, karena Ganira sudah tidak kuat. Dia seketika kabur, dan lupa mengucapkan terimakasih.

Nafasnya memburu, sambil menengok kebelakang di mana Raden dan teman-temannya berangsur pergi dari kelas Ganira.

"Main kabur aja loh."

Dia meringis, sambil menggigit bibir. "Gue  panik... Mana belum ngucapin makasih lagi." Ganira menghela nafasnya, ada rasa tak enak hati.

"Kan lo ada nomornya, chat aja tuh."

"Tapi malu."

Semuanya pun mendesah kesal, "Iss, biasanya juga malu-maluin. Udah lah chat aja, biar dia ngeh kalo lo suka sama dia."

"Iya, iya. Nanti gue coba." Pasrah Ganira.

"Crush lo ganteng juga ya ternyata, manis." Teman-temannya berbondong-bondong memperhatikan hasil foto tadi. Sedangkan Ganira sendiri belum melihatnya.

"Emang ganteng makanya gue suka."  bangganya, "Coba sini, mana fotonya? mau liat."

Sudut bibirnya terangkat, walaupun hasilnya kurang memuaskan. Lebih tepatnya kurang banyak. "Muka gue kaku banget sih! Iss gila mana posenya kaya robot gini."

"Alah, bacot banget. Bagus itu, kapan lagi coba foto sama crush lo. Untung aja kita gak nyalamin tadi."

"Jangan nyalamin lah, alay tau. Malu-maluin aja."

"Tuh, tau."

"Jadi harus bilang apa ke kita."

"Makasih, para jamet. Karena kalian gue bisa foto sama Raden." Ganira pun tersenyum lebar.

______

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raden

singkat-singkat aja, biar bisa up tiap hari wkwk

Thanks ExpressionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang