Bab 12 - Nasehat Mami

1.3K 96 1
                                    

Haloo author kembali guys! 😆
Setelah hectic ujian akhirnya bisa update lagi dan alhamdulilah ujiannya berjalan lebih cepet dari perkiraan 🙌🏻

Pada kangen Pak Jo sama Kaina gak?
Author kasih double update nih buat kalian ♥️

***


"Beneran disana seminggu, Mas?" tanya Kaina seakan tidak rela ketika melihat Jonathan mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Bali.

"Iya, Na. Kamu jaga diri baik-baik ya. Jangan aneh-aneh selama saya gak ada."

"Pasti bakal sepi banget rasanya. Mana mulai besok aku udah gak kerja." gumam Kaina namun masih terdengar.

"Berarti nanti kerja terakhir dong?"

Kaina mengangguk dengan bibir maju beberapa senti. "Pengennya sih gak usah kerja, disini aja. Tapi bos sama temen-temen yang lain pengen ngadain perayaan hari terakhir aku disana."

Melihat itu Jonathan tertawa gemas kemudian menghadiahi pipi Kaina dengan cubitan pelan. "Kamu bikin saya berat buat berangkat."

"Aku juga berat ngebiarin mas pergi, apalagi cuma berdua sama perempuan!" ketus Kaina.

"Saya ada berita bagus buat kamu," bisik Jonathan sembari merapikan rambut Kaina yang sama sekali tak berantakan. "Yang pergi ke Bali bukan cuma saya sama Bu Nina. Ada tiga dosen lagi, 2 perempuan dan 1 laki-laki."

"Yeay!! Aku gak akan overthingking malem-malem deh!" seru Kaina kegirangan hingga mengundang gelak tawa Jonathan. "Oh iya Mas, selagi kamu ke Bali, aku mau liburan ya? Biar gak kesepian banget."

"Liburan kemana? Sama siapa?"

"Ke Pantai deket-deket sini aja. Sama Keyla, cowo nya Keyla, Lena, cowo nya Lena, sama Melviano."

Jonathan mengangkat sebelah alis. "Kalian mau triple date?"

"Apaan sih, Mas! Nggak gitu. Kita cuma pengen rame-rame, makanya ngajak cowo nya Lena sama Keyla."

"Nanti ujung-ujungnya mereka sama cowo masing-masing dan kamu sama Melviano. Gak, saya gak kasih izin."

Kaina memberenggut. "Tapi aku pengen liburan, Mas. Udah lama banget hidup aku isinya cuma kerja, kuliah, kuliah, kerja. Aku bosen."

"Besok aja liburan sama saya kalau pulang dari Bali."

"Itu masih lama, seminggu lagi."

"Terserah kalau kamu gak nurut. Tapi yang jelas saya gak kasih kamu izin."

"Sekali aja Mas, please.." Kaina menyatukan tangan didepan dada seperti bocah yang memohon pada bapaknya.

Namun Jonathan masih kekeh dengan pendiriannya. "Gak ya gak, Kaina. Saya gak suka lihat kamu deket-deket Melviano."

"Aku sama Melviano cuma temenan."

"Saya sama Bu Nina juga cuma teman, tapi kamu gak suka kan? Ya sama."

"Ck! Mas, Ih!" kesal Kaina karena Jonathan membalas ucapannya dengan apik. Ia mendorong dada Jonathan dan memilih menjauhkan diri.

Entah kenapa akhir-akhir ini ia merasa Jonathan begitu posesif, apalagi menyangkut Melviano. Padahal Melviano hanya menganggapnya teman biasa, tidak seperti Nina yang terlihat sangat senang berada didekat pria itu.

Jonathan pun menyadari Kaina tengah merajuk. Ia kembali mendekati gadis itu dan memeluknya erat. Tak lupa menciumi puncak kepala Kaina yang hanya sebatas dagunya. "Besok sudah gak ketemu, masa sekarang marahan?"

OUR LECTURER - Mr.JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang