Bab 11 - Kasus Lyra

1.5K 105 3
                                    

Ucapan Jonathan perihal ganti jam rupanya bukan bualan belaka. Pria itu benar-benar mengganti jam mata kuliah dari yang semula pagi ke agak siangan. Tentu saja tujuan awalnya untuk memudahkan gadisnya, namun ternyata dampak kemudahan itu dirasakan oleh seisi kelas.

Apalagi hari ini Jonathan hanya masuk kelas sebentar untuk menjelaskan teknis tugas yang kemarin sudah diberikan pada Kaina. Pria itu berkata bahwa dirinya harus menyiapkan berkas yang akan di bawa ke Bali, tadi ia tak punya banyak waktu.

"Lo paham sama penjelasan Pak Jo tadi?" tanya Melviano pada Kaina yang berjalan disebelahnya.

"Paham."

"Udah ada gambaran?"

Kaina meringis menunjukkan rentetan giginya. "Jelas, belum."

"Mau ngerjain bareng gak? Mumpung gue free nih, nanti gue rapat lo ngajak-ngajak."

"Ya udah, ayo! Aku juga lagi free." setuju Kaina tanpa pikir panjang.

Kedua makhluk beda jenis itupun berjalan menuju parkiran mahasiswa. Ketika melewati lorong yang cukup sepi, Melviano melirik ke kanan kiri sehingga membuat Kaina parno sendiri.

"Kenapa sih?!" sewotnya.

"Sini!" Melviano mendekat pada Kaina dan berbisik, "Lo gak ada niat ngajakin Sekar?"

Kaina menatap Melviano penuh tanya dengan dahi berkerut samar. "Sekar anak HI?"

"Iya! Temen lo kan dia?"

"Iya kita temenan. Tapi tunggu, kenapa tiba-tiba ngajakin Sekar?"

Melviano mengusap tengkuknya. Laki-laki itu tak menjawab, malahan terlihat menahan senyum.

"Kamu ada hubungan ya sama Sekar?" tebak Kaina. "Iya! Pasti kamu ada apa-apa sama dia!" serunya.

Dengan cepat Melviano membekap mulut Kaina. "Hust.. Mulut lo jangan kenceng-kenceng! Nanti ada yang tau!"

"Sorry-sorry. Kalian pacaran?"

"Belum sih, tapi gue suka sama dia. Kita sering jalan bareng juga."

"Kok dia gak cerita ya?" gumam Kaina.

Melviano memutar bola mata malas mendengar itu. "Gak semua hal harus diceritain ke lo."

"Iya juga sih. Tapi dia pernah cerita kalo punya gebetan anak BEM."

Keduanya asik bercerita sampai tidak menyadari mereka berpapasan dengan Jonathan dan Nina, bahkan tubuh Kaina hampir menabrak tubuh Jonathan. Untung saja Melviano dengan cepat merangkul pundaknya dan mengarahkan ke depan.

"Maaf, Pak, Bu." ujar Melviano disertai anggukan kepala.

Nina tersenyum kemudian mengangguk memaklumi, sementara Jonathan sama sekali tak menunjukkan keramahan dan langsung pergi begitu saja.

Drtt drtt

Kaina mengangkat sebelah alis bingung melihat notifikasi Jonathan masuk kedalam ponselnya.

Pak Jo

Kamu mau kemana?

Ngerjain tugas yang kamu kasih tadi

Berdua sama dia?

Iya, yang lain pada gak bisa

Gak usah.
Ngerjain di appart aja sama saya
Saya tunggu di mobil

Tapi mas aku udah terlanjur bilang iya

Kamu kesini atau saya yang kesana?

OUR LECTURER - Mr.JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang