Bab 19 - Rencana Gagal

1K 86 0
                                    

Hampir satu jam Kaina memainkan kukunya sambil berpikir namun belum juga mendapat jawaban. Kira-kira lebih dari seratus kali otaknya mengulang 3 pertanyaan yang sama :

'Siapa Harsa itu?'

'Apa hubungannya dengan Jonathan?'

'Dan kenapa Jonathan langsung mengalihkan topik?'

Ucapan karyawan restoran tadi jelas bukan hal yang bisa dilupakan begitu saja, apalagi sebelumnya Kaina juga menemukan banyak foto Harsa di folder khusus bersama fotonya.

Oleh sebab itu, Kaina berupaya mencari tau tentang siapa Harsa tanpa bertanya pada Jonathan. Ia coba mencari lewat sosial media, siapa tau ada foto-foto yang bisa menjawab pertanyaannya, namun nyatanya pria itu minim bermain sosial media. Di akun nya sama sekali tidak ada foto.

Merasa sudah buntu, akhirnya Kaina memilih keluar kamar dan menghampiri kamar sebelah. Diketuknya pintu kamar itu lumayan lama hingga sang penghuni mengeluarkan suara.

"Sebentar!" teriaknya keras. Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan Sekar dengan wajah khas bangun tidur. "Woalah kamu! Ganggu wong tidur aja!" (Oalah kamu! Ganggu orang tidur aja!).

Kaina langsung menerobos masuk dan duduk di tepi kasur Sekar. "Anak muda apaan jam segini udah tidur!"

"Aku tidur dari tadi siang, Na. Cuapek kemaren semaleman gak tidur gara-gara nugas."

"Tidur apa simulasi meninggal sih? Masa dari siang sampe gelap begini."

"Ck!" decak Sekar karena ucapan Kaina. "Ada apa kesini? Awas aja kalo gak penting tak usir kamu!"

"Ada dua hal yang mau aku bilangin. Pertama, Mas Jo bilang kamu suruh belajar bikin pastry-"

"Aku wes bisa. Dulu SMK ku jurusan tata boga, hampir sak semester aku belajar bikin pastry." (Aku udah bisa. Dulu SMK ku jurusan tata boga, hampir satu semester aku belajar bikin pastry).

"Bagus!" seru Kaina. "Kata Mas Jo, itu cocok dimakan sama kopi pahit resep dia."

"Terus yang kedua opo?" (Terus yang kedua apa?).

"Aku mau minta bantuan kamu buat nyari tau sesuatu," kemudian Kaina menceritakan semua hal yang membuatnya curiga dengan hubungan Jonathan dan Harsa.

"Coba positif thinking dulu, itu ponakan e Pak Jo."

Kaina menggeleng. "Dia anak tunggal."

"Kalau gitu negatif thinking, itu anak e Pak Jo."

"Mana mungkin! Kalo emang anaknya, kenapa mereka gak tinggal bareng? Lagian istrinya juga kemana?"

"Bisa aja to, Pak Jo sama istrinya cerai terus iku anak e ikut mantan istri ne." (Bisa aja kan, Pak Jo sama istrinya cerai terus itu anaknya ikut mantan istrinya).

Kaina langsung terdiam. Kemungkinan itu ada benarnya juga, namun ia sedikit tidak yakin kalau Jonathan pernah menikah lima tahun lalu.

"Kamu yo jangan mikir macem-macem dulu, Na. Kita selidiki dulu sampai ada bukti. Baru kamu bisa bersikap ke Pak Jo." lanjut Sekar.

"Tapi gimana cara kita dapet bukti? Aku udah coba cari di sosial media nya, siapa tau ada foto-foto tapi ternyata gak ada foto sama sekali di akun nya."

"Biar aku seng cari. Kamu ada petunjuk lain ndak?" (Biar aku yang cari. Kamu ada petunjuk lain gak?).

"Nama lengkap anak itu Harsa Geraldino, sekolah di TK Mentari. Dan menurut yang aku tangkep dari pembicaraan tadi, Mas Jo sama Harsa sering dateng ke restoran tadi."

"Oke, coba tak cariin info. Tapi disamping iku, kamu yo harus bantu aku cari informasi. Amati sedetail mungkin tentang Pak Jo, terus coba bukaen hape nya dan cari chat yang menurutmu mencurigakan. Karena katamu Harsa gak tinggal sama Pak Jo, berarti Pak Jo harus menghubungi orang to kalo mau ketemu Harsa?" (Oke, coba aku cariin info. Tapi disamping itu, kamu juga harus bantu aku. Amati sedetail mungkin tentang Pak Jo, terus coba buka hape nya dan cari chat yang menurutmu mencurigakan. Karena katamu Harsa gak tinggal sama Pak Jo, berarti Pak Jo harus menghubungi orang kan kalo mau ketemu Harsa?).

OUR LECTURER - Mr.JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang