Bab 23 - Grand Opening

866 112 1
                                    

Berbagai persiapan telah dilakukan, kini saat yang dinantikan Kaina tiba, hari pembukaan cafe barunya. Sejak pagi keadaan sudah hectic dengan aktivitas masing-masing orang.

Sekar membuat pastry dengan bantuan Kaina, Puput dan Novita menyiapkan pernak-pernik untuk opening, sedangkan Rendi kembali menjajal resep kopi buatan Jonathan.

Ngomong-ngomong masalah Jonathan, Kaina sedikit menghindarinya. Ia jarang membalas chat dengan dalih sibuk karena jujur saja, ia cukup kesal setelah tau pria itu menyembunyikan sesuatu.

"Mbak, dicari Mas Jonathan." ujar Puput dari depan pintu dapur.

Kaina menghela napas karena sebenarnya tidak ingin bertemu dulu saat ini.

"Udah, sana! Aku bisa sendiri kok." usir Sekar sembari mengeluarkan beberapa pastry dari oven.

"Dari kemaren, aku mengindar terus. Aku bilang sibuk jadi gak sempat bales chat."

"Jangan terlalu ketara!" peringat Sekar. "Nanti orang e jadi lebih hati-hati kalo tau kamu curiga. Akibat e kamu sendiri seng susah buat dapet fakta."

"Tapi—"

"Udah, sana! Temuin dia kayak biasanya."

Akhirnya Kaina pasrah. Ia beranjak ke depan tanpa melepaskan apron yang sejak tadi melekat di tubuh rampingnya.

"Mas.." panggil Kaina, membuat Jonathan yang tengah mengobrol dengan Rendi menoleh. "Kamu gak ke kampus?"

Jonathan pamit pada Rendi kemudian mendekat kearah Kaina. "Gak, saya minta pindah jadwal buat mata kuliah hari ini."

"Harusnya gak usah, gakpapa. Disini gak terlalu sibuk juga kok."

"Tapi saya pengen nemenin kamu seharian ini."

Kaina pun tersenyum mendengarnya. Meskipun kesal tapi tetap saja kalimat itu membuat senang. "Aku disini bantu-bantu yang lain. Mas gak akan keurus nanti."

"Gak masalah. Saya bisa apa-apa sendiri, kamu selesaiin aja urusan kamu."

"Kalo gitu aku tinggal bantuin Sekar lagi, ya?"

"Iya." jawab Jonathan sembari tersenyum.

***

Pukul 10.00

Kaelz Coffee Shop”

Kaina tersenyum haru melihat nama nya terpampang jelas dibagian atas pintu masuk cafe. Dirinya berada diambang percaya dan tidak, jika sekarang impiannya untuk mengelola cafe sendiri sudah terwujud.

Kaina juga menatap kagum pada dekorasi balon gate didepan pintu cafe. Tidak menyangka kalau grand opening cafe nya menjadi sangat meriah berkat balon-balon tersebut, karena bukan dia juga yang memesan.

 Tidak menyangka kalau grand opening cafe nya menjadi sangat meriah berkat balon-balon tersebut, karena bukan dia juga yang memesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR LECTURER - Mr.JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang