Ada jeda waktu sekitar tiga jam bagi Kaina sebelum beralih ke mata kuliah selanjutnya. Seperti kesepakatan kemarin, ia dan teman sekelompoknya akan mengadakan kerja kelompok. Namun sebelum itu mereka berencana makan siang lebih dahulu.
"Makan apa ya yang enak?" tanya Lena pada diri sendiri. Di otaknya sudah tersedia berbagai menu makanan yang sangat menggiurkan.
"Terserah." ujar Keyla yang diangguki Melviano dan Kaina.
"Bakso gimana?" usul Lena.
Keyla menggeleng. "Jangan, gak kenyang."
"Nasi padang?"
"Kolesterol."
Lena memutar bola mata jengah. "Terus apa?"
"Terserah."
"Ck! Bilangnya terserah, tapi ditawarin apa-apa gak mau!" omel Lena. Tatapannya beralih pada Melviano dan Kaina. "Lo berdua mau makan apa?"
"Kita ngikut. Asal jangan sampah aja." jawab Kaina asal.
Drtt drtt
Kaina mengecek ponsel sejenak.
Pak Jo
Kamu dimana?
Jadi kerja kelompok?Masih dikampus pak
Jadi
Ini mau makan siang duluSini ke ruangan saya
Makan siang sama saya ajaKenapa gak makan di kantin?
Mau? ya gapapa kalo kamu mau
Gak hehe
Kamu tuh ya
Buruan kesini, Na
Saya orderin makananIya pak, sebentar
Saya pamit temen-temen dulu
Kaina kembali menatap Lena dan Keyla yang masih berdebat perihal makanan."Ayam geprek aja deh, paling aman tuh!" putus Lena.
Keyla lagi-lagi menggeleng. "Gue bosen tiap hari makan itu."
"Halah terima aja yang ada! Bersyukur lo masih bisa makan!" nasihat Lena yang sudah muak dengan perdebatan tiap kali makan bersama. "Ayo!"
"Eh guys, sorry. Kalian duluan aja, aku gak bisa ikut." potong Kaina.
"Kenapa?" tanya Melviano.
"Pak Jo nyuruh buat ke ruangannya. Rekapan jurnal perkuliahan yang kemaren belom selesai." jawab Kaina asal. Secara spontan hanya itu yang terlintas diotaknya.
"Masa iya di jam makan siang gini? Tolak aja!" suruh Keyla.
Kaina berdiam sejenak, memikirkan jawaban. Ia tak pandai dalam hal berbohong. "Gimana cara nolaknya?"
"Bilang kalo lo lagi gak di kampus." usul Melviano.
"Tadi orangnya tanya aku dikampus apa gak, udah terlanjur aku jawab di kampus."
"Yah! Itu om-om gak butuh makan siang apa? Ganggu aja!" gerutu Lena.
"Tau, kaya gak ada laen hari aja! Biasanya jam segini juga nagkring dikantin sama Bu Nina. Kenapa sekarang sibuk di ruangannya?" imbuh Keyla.
Kaina menghela napas panjang. Entah kenapa ada rasa tak nyaman dihatinya ketika mendengar nama Jonathan dikaitkan dengan perempuan lain.
"Eh, lo tau gak? Karena mereka sering keliatan barengan di kampus, anak-anak jadi mikir kalo mereka jadian tau!" bisik Keyla pelan. Ia sangat was-was karena dinding kampus bisa mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LECTURER - Mr.Jo
FanficBermula dari pertemuan tidak sengaja hingga membuat mereka terjebak dalam rumitnya hubungan beda usia. Siapa sangka, seorang pria yang Kaina temui di bar adalah dosennya. Sebab pertemuan yang intens, membuat mereka saling terbiasa satu sama lain. H...