Drtt.. drtt.. drtt..
Kaina menghentikan diskusi dengan Sekar untuk mengecek ponselnya yang bergetar. Rupanya ada panggilan video dari Jonathan. Tanpa pikir panjang, ia langsung menggeser tombol biru sehingga menampakkan wajah ceria pria itu.
"Halo Na.. Udah enakan badannya?"
Kaina melambai pada kamera. "Halo, Mas. Udah gak papa kok berkat sup jagung buatan Mbak Lyra tadi."
"Syukur kalau begitu. Kamu lagi ngapain?"
"Lagi diskusi masalah cafe, sama Sekar ini." Kaina lantas mengarahkan kameranya pada Sekar yang terlihat acak-acakan.
"H-halo, Pak." sapa Sekar dengan canggung. Seumur-umur baru pertama kali bertemu via video call dengan dosennya.
"Halo juga Sekar. Jangan lupa kerjakan tugas tambahan dari saya ya."
"Iya Pak. Sudah saya kerjakan." Sekar mendengus pelan yang hanya terdengar oleh Kaina. Bahkan om-om itu masih sempat membahas tugas disaat santai seperti ini.
Kaina sedikit tertawa kemudian mengembalikan kamera pada dirinya.
"Kamu lagi dihotel Mas?"
"Iya, ini di kamar. Sebentar lagi mau pergi makan."
"Sama?"
Terdengar tawa Jonathan dari seberang.
"Rame-rame, Na. Gak usah mikir yang macem-macem karena gak mungkin juga disini pergi cuma berdua. Sungkan sama yang lainnya.""Hmm.. tempat nya makan dari hotel jauh Mas?" tanya Kaina untuk mengalihkan topik. Daripada Jonathan terus membahas pertanyaannya yang memang terkesan posesif.
"Tinggal melangkah juga sampai. Kamar saya view nya pantai dan berbatasan langsung sama restoran seafood. Sebentar saya tunjukin."
Jonathan bangkit dari posisi rebahan kemudian sedikit membuka gorden yang menutupi kaca besar pembatas kamarnya dengan restoran. Ternyata memang sedekat itu jaraknya.
"Ini kalo saya buka gorden, aktivitas didalam kamar kelihatan semuanya dari luar."
"Mas sendirian di kamar itu?"
"Sama kaprodi, makanya dapat kamar sebagus ini. Yang lain kamar biasa."
"Kaprodi? Terus sekarang orangnya lagi dimana? Kok Mas telfon aku, kalo ketahuan gimana?"
"Beliau nya lagi mandi. Tenang aja gak bakal kedengeran."
Akhirnya Kaina dapat bernapas lega. "Aku jadi pengen kesana Mas, liat pemandangan dari kamar kamu sebagus itu."
"Kamar disini emang bagus, tapi percuma gak ada kamu. Saya lebih mending kamar di appart karena ada kamu."
Kaina sontak mendelik mendengar ucapan Jonathan. Apa pria itu lupa ada Sekar disini? Semua pembicaraan mereka terdengar jelas oleh Sekar.
"Aku ndak denger!" seru Sekar kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Jonathan pun juga mendengar ucapan Sekar. Ia lantas mengusap tengkuknya dengan canggung. "Maaf Na, saya pikir dia udah pergi. Matiin ya telfonnya, kita chating aja."
Tut!
***
Kegiatan hari ini selesai lebih awal jadi ada banyak waktu untuk berkeliling jalan-jalan. Jonathan sudah siap keluar menggunakan baju santai. Ia duduk dipinggir ranjang sambil mengirim pesan pada Kaina, sembari menunggu kaprodi bersiap-siap.Kaina Elz
Kamu lagi dimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LECTURER - Mr.Jo
FanfictionBermula dari pertemuan tidak sengaja hingga membuat mereka terjebak dalam rumitnya hubungan beda usia. Siapa sangka, seorang pria yang Kaina temui di bar adalah dosennya. Sebab pertemuan yang intens, membuat mereka saling terbiasa satu sama lain. H...