Kaina datang ke Kaelz setelah menyelesaikan mata kuliah hari ini. Mendapati keberadaan Sekar yang tengah mengantuk di belakang meja kasir, membuatnya menghentikan langkah.
"Permisi, Mbak." ujarnya sopan seolah dia adalah pembeli.
Mendengar suara itu, sontak mata Sekar langsung terbuka sempurna. "Ah, kamu! Ngagetin aja to!" protesnya.
Kaina ngakak kemudian masuk ke belakang meja kasir juga. "Tidur sana! Biar aku gantiin."
"Aku ndak ngantuk yo! Cuma karena sepi aja jadi bosen." elaknya meskipun sudah tertangkap basah.
"Gak ngantuk, cuma merem!" cebik Kaina.
Sekar memutar bola mata jengah dan enggan menanggapi. "Kamu ada mata kuliah lagi, ndak?"
Kaina menggeleng.
"Kalo gitu temenin aku yo ke mall? Beli loyang lagi sama timbangan."
"Terus ini yang jaga siapa?"
"Halah, biar dijagain Puput apa Novita. Jam segini sepi, orang lagi podo kerja. Lagian kita cuma sebentar kok!"
Akhirnya Kaina mengiyakan ajakan Sekar, namun sebelum pergi mereka menyempatkan berpamitan pada orang-orang yang ada di Kaelz.
✨
Dua perempuan sebaya itu sekarang tengah berada di lorong tempat perbekalan. Namanya perempuan, jadi wajar kalau mereka khilaf. Tujuan awalnya beli apa dan melencengnya beli apa.
Kaina mengambil satu set tempat makan dan botol minum yang cukup menarik perhatian. Bergambar spiderman dan berwarna merah membuatnya ingat dengan Harsa. Sepertinya akan lucu kalau dibawakan bekal menggunakan wadah itu.
"Kar, lucu gak?" tanya Kaina menunjukkan temuannya.
Sekar terlihat kebingungan, terbukti dari kerutan di dahinya. "Kamu mau bawa itu ke kampus?"
"Ya bukan lah!" ngegas Kaina. "Mau beliin buat Harsa."
Sekar membeo. "Oh.. jadi udah bisa nerima bocah iku sekarang?"
Kaina mengangguk enteng. "Kenapa gak? Lagian bocahnya juga asik, jadi aku seneng-seneng aja."
"Bocahnya apa bapaknya seng asik?" ledek Sekar dengan cebikan khas nya. Ia masih ingat betul bagaimana guyonan mesum Jonathan saat di video call.
"Bocahnya, kalo bapaknya mah enak." jawab Kaina sembari menaik-turunkan alisnya penuh arti.
"Sinting juga nih bocah." gumam Sekar.
"Aku denger ya Kar!" Kaina mengangkat yang dibawanya ke udara. Hampir saja menggeplak kepala Sekar dengan itu, kalau tak ingat itu untuk Harsa.
Setelah berbagai pertimbangan akhirnya Kaina jadi mengambil set bekal tersebut. Ia membawanya ke kasir sekalian membayar barang yang dibeli Sekar, karena itu merupakan kebutuhan cafe juga.
Selesai dengan urusan keuangan, mereka memutuskan untuk makan sekalian di food court lantai lima. Dua orang itu sama-sama lalai perkara makan, jadi tak heran kalau baru makan siang di sore hari seperti sekarang.
"Aunty!"
"Aunty Kai!"
Tungkai Kaina yang terbalut flatshoes seketika berhenti mendengar panggilan itu, membuat Sekar otomatis berhenti juga. Kaina tau itu siapa, karena panggilan dan suaranya tak asing lagi.
Namun pemandangan tak biasa justru didapati Kaina ketika menoleh ke belakang. Mendadak ia beku melihat keberadaan Harsa, Jonathan dan seorang wanita yang berumur agak jauh diatasnya. Kaina menatap Jonathan seakan meminta penjelasan, namun pria itu terlihat tak mau buka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LECTURER - Mr.Jo
Hayran KurguBermula dari pertemuan tidak sengaja hingga membuat mereka terjebak dalam rumitnya hubungan beda usia. Siapa sangka, seorang pria yang Kaina temui di bar adalah dosennya. Sebab pertemuan yang intens, membuat mereka saling terbiasa satu sama lain. H...