Selesai kelas, Kaina membuat janji menggarap tugas kelompok bersama 3 teman yang lain. Hari ini ia mengambil jatah libur kerja jadi bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk hal bermanfaat.
"Gue sama Lena mau ngambil fotocopy an dulu di kos. Lo sama Kaina cari tempat duluan aja." ujar Keyla—teman sekelompok Kaina, pada Melviano ketika mereka keluar kelas.
Kaina dan Melviano menyetujui itu sehingga mereka berempat berpisah. Keduanya kini sedang menunggu lift yang akan membawa mereka turun ke lantai satu.
"Enaknya dimana, Melv?" tanya Kaina.
"Cafe yang deket sini aja gimana?"
"Alah bosen. Ke tempat yang seger gitu, cafe tema alam. Sekalian gue healing mumpung libur kerja."
"Yaudah cari sana di Instagram." suruh Melviano. Cowok itu memang fleksibel, dimanapun tempat dia oke.
Kaina mengeluarkan ponselnya dan mulai berselancar kedalam Instagram, mencari tempat yang diinginkan.
Ting!
Pintu lift terbuka namun mereka ragu-ragu untuk masuk. Antara sungkan bercampur malu karena didalam sana ada dua dosen muda mereka, Jonathan dan Nina.
"Ayo, masuk aja gakpapa!" ajak Jonathan. Sehingga pada akhirnya mereka masuk juga kedalam lift.
Kaina kedapatan tempat didepan Jonathan. Perempuan itu hanya menyapa dengan senyuman kemudian kembali berselancar kedalam Instagram. Dengan perbedaan tinggi mereka yang lumayan jauh, Jonathan dapat mengintip apa yang dilihat Kaina disana dan pria itu langsung berpikir, dua bocah ini hendak berkencan.
"Ini gimana?" bisik Kaina sembari menunjukkan foto cafe yang ia inginkan. Suaranya tidak besar namun cukup terdengar di lift yang sempit itu.
Melviano mengangguk setuju. "Boleh juga, terserah."
Ting!
Pintu lift terbuka sehingga Kaina dan Melviano menghadap ke dua dosennya. "Makasih, Pak, Bu. Kami duluan." Pamit Melviano dengan sopan.
Kemudian cepat-cepat menggandeng tangan Kaina pergi dari sana. Ia sungguh tidak tahan dengan keadaan canggung itu.
***
Kaina merasa seperti di surga karena seharian ini hanya berleha-leha menikmati hidup sebagai mahasiswa kupu-kupu. Ternyata menyenangkan juga bisa tidur setelah seharian kuliah, tapi kalau keterusan pasti tidak menyenangkan untuk keuangannya.
Tadi setelah pulang menggarap tugas, Kaina memilih tidur. Itung-itung membayar jam tidurnya yang selalu berantakan.
Dan sekarang sudah menginjak satu jam setelah bangun tidur, Kaina belum minat melakukan apapun. Hanya berselancar kedalam sosial media sambil rebahan namun rasanya sangat nikmat. Tidak setiap hari ia memiliki momen begini.
Tok tok tok
Mendengar ketukan pintu kamarnya membuat Kaina menggerutu sebal. Siapa sih yang bertamu, mengganggu kemalasannya saja. Dengan gontai akhrinya Kaina membuka pintu juga.
"Loh, Pak Jo?" terkejutnya melihat sosok berhoodie hitam itu. "Ada apa, Pak?"
"Saya laper, katanya kamu mau ngajak saya makan ditempat yang enak?" Jonathan tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuk. Sejujurnya ia tak sabar menunggu traktiran itu.
"Astaga, Pak! Saya kira ada apa malem-malem begini."
Kaina mempersilahkan Jonathan duduk dibangku yang tersedia depan kamarnya sementara dia mengganti pakaian dengan yang lebih sopan. Mana mungkin makan dengan dosennya pakai singlet dan hotpants.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LECTURER - Mr.Jo
Hayran KurguBermula dari pertemuan tidak sengaja hingga membuat mereka terjebak dalam rumitnya hubungan beda usia. Siapa sangka, seorang pria yang Kaina temui di bar adalah dosennya. Sebab pertemuan yang intens, membuat mereka saling terbiasa satu sama lain. H...