<Author POV>
Dunia sekarang damai?
Tidak.
Bagi beberapa negara perang masih berlanjut.
Kawanan teroris yang memulai menyulut api perang.
Menjajah bahkan tanah air sendiri.
Demi ideologi yang mereka anut sendiri.
Mereka pahami sendiri.
"One down"
Bantuan dari pihak luar sangat dibutuhkan untuk saat ini.
"Show time~"
Karena teroris tidak memandang apapun.
Bahkan wanita dan anak-anak.
Bagi mereka, nyawa seseorang hanyalah mainan.
[Steady...]
"INCOMING RPG!"
[Fucking hell...]
Bantuan yang datang bagai oasis bagi beberapa penyintas yang masih bertahan.
[Enemy come to you]
"Ups?"
[Stupid celery]
BOOM! BOOM!
"Apa yang datang tadi katamu?"
[...regroup]
"Aye"
Bergerak dalam bayang atau mencolok melawan balik teroris.
Bala bantuan militer sangat membantu.
"Malam yang terang"
[Kepala kentang sepertimu hanya bisa buat keributan apa?]
"Aku bukan kepala kentang tahu, Bomber yang benar"
[...stupid bomber]
Pasukan yang rahasia selalu bergerak dalam bayang.
Hanya yang terlibat tahu siapa mereka.
💀👻💀
<Reader POV>
Biasanya wanita akan dimasukkan ke dalam bagian kantor di kemiliteran.
Jarang ada yng bertahan untuk tugas lapangan.
Hanya sebagai ahli strategi dari jauh dan penyedia suplai.
Aku? Tara~
Ada di antara pemain sirkus ini.
Di antara para pejantan ini ada betina sepertiku yang masuk grup lapangan.
Membunuh keahlianku.
Yah, untuk musuh.
"We have the target", aku bilang sambil kepalaku dicengkram oleh rekanku.
Ghost, pria misterius yang tidak pernah melepas topengnya.
Apapun yang dilakukan dengan tujuan melepas topengnya percuma saja.
Intuisinya setajam pisau.
Matanya setajam elang.
"Penyintas sudah kita amankan", Ghost memberi laporan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Time
AdventureI never have this feeling before and i don't know how to say -Simon "Ghost" Riley