💀V💀

1.4K 173 27
                                    

+Reader POV+

"Captain Price"

Aku menemui beliau karrna dipanggil.

Ada Soap juga di sana.

"Anything else?"

"Negative sir"

Sudah aku selidiki bahkan sampai mengancam rekanku sendiri tapi tidak ada hasil.

Aku masuk regu ini pada akhirnya, sebagai anggota tambahan.

"Itu bom rakitan milikku, aku yang membuatnya dan Commander Grave menyetujuinya"

"Produksi masal?"

"Khusus Shadow Company...fucking hell"

"Orang yang melakukannya jelas untuk membuatmu gugur", kau benar Soap. "Jika ini ada hubungan dengan rudal--"

"Rudal?", aku tidak ikut misi itu mungkin.

"Ada pengkhianat dan dia menganggapmu merepotkan", sorry Captain Price aku salfok kumismu. "Aku tahu reputasimu dan aku meminta Laswell untuk merekrutmu gabung dengan pasukan sirkusku"

"I'm here now so..."

Jika benar ada pengkhianat ini akan berbahaya.

Akan ada perang terjadi.

Aku membayangkan hal mengerikan yang akan terjadi.

Aku akan ada di situasi saat aku kecil di mana aku hampir diperjual belikan setelah diculik teroris.

"Welcom to the club lady"

"Oh no, my brain...is broken", rasanya terlalu banyak hal yang kupikirkan.

"Kita akan bicarakan lagi dengan yang lain jika benar ada sangkut pautnya dengan kejadian milikmu"

"Kau sudah ikuti saranku?"

"Aku tidur di atap penuh nyamuk sudah beberapa hari ini", meski banyak nyamuk tapi nyaman juga.

Karena hanya aku perempuan di task force 141.

Katanya ini grup badut gila.

Iya memang.

Gaz, Russian, but hate Russia.

Soap, yang aku tidak yakin dia normal meski tampak paling waras.

Ghost, si serigala penyendiri yang aneh.

Captain Price yang masih abu-abu tapi kelihatan juga tidak waras karena beliau yang memilih kami para badut.

Dan banyak lagi.

Bloody hell.

"Name"

"[Y/n] Bomber [last name]"

"Lengkapnya"

"Maniac"

"Nice to meet you lady, enjoy your dance tonight"

💀👻💀

+Author POV+

Bar kesukaan para militer.

Lagu diputar.

Minuman digenggam.

Orang menari dan bernyanyi.

Kegiatan yang kadang dilakukan setelah memenangkan misi besar.

Untuk tidak terus bersedih atas kehilangan rekan yang gugur di medan perang.

Semua menikmatinya, tidak dengan seseorang.

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang