💀XIX💀

988 123 17
                                    

+Author POV+

Di medan tempur.

Tak kala para tetara yang terlatih kehilangan rekannya.

Meski dibilang prioritas menyelamatkan warga sipil dan pulang dalam keadakan tidak ada yang gugur.

Siapa yang bisa mengira kematian datang cepat atau lambat.

"No! No! No!"

[Tell me the situation!]

"M-miss Bomber sir, i-i'm so sorry"

[She just pranking you don't worry]

"NEGATIVE SIR! IF THIS IS PRANK! WHY SHE IS BLEEDING TOO MUCH?!"

"König?"

Yang dipanggil langsung menoleh ke arah suara dengan waspada.

"Miss?"

Bomber yang memakai seragam musuh terlihat santai. "This is enemy", katanya membalikkan mayat tersebut. "Aku ganti karena lebih efektif jika aku masuk ke markas dan bantai mereka dengan menyamar"

[See, i told you]

"Miss~ huhuhu", König langsung berhambur memeluk tentara wanita itu karena tadi sempat khawatir. "Bilang kalau punya rencana!", terus mendorongnya.

"Hahaha, maaf, maaf, jika aku bilang pasti kau tidak akan setuju. Right boys?"

[Yeah, she is]

[Suka sekali hilang terus muncul]

[Jangan begitu pada anak baru]

[Dia sampai mengompol]

"I'm not, lieutenant!"

Bomber hanya terkekeh. "Well, aku berniat pakai lagi seragamku. Putar balik badanmu"

König menurut dengan wajah tertekuk di balik topengnya.

"REVENGE IS MINE!", serunya ketika melihat musuh yang hendak menembak kepala Bomber.

Ia lempari pisau musuh tersebut.

Menembak dengn akurat juga kehliannya.

Semua tentara pasti dilatih untuk itu.

"Kotor sedikit tidak apalah", Bomber selesai mengganti pakaiannya dan mulai mengangkat senjatanya.

Dia merasa akan dicermahi ksrena tindakannya yang diluar rencana.

Kaptennya tidak akan mempermasalahkan hal ini tapi tidak dengan leader yang ada di squad ini.

💀👻💀

+Reader POV+

"Great job but tell us first soldier!"

"Yes sir!"

Ukh, rasanya nostalgia sekali.

Karena timku sudah tahu bagaimana aku bertindak jadi maklum.

Tidak semua squad memaklumi tindakan spontan.

Apalagi aku lupa baw alat komunikasiku.

Sungguh rasanya memuakkan kalau begini, aku harus adaptasi lagi.

"Ridiculous, next mission you not come in understood?!"

"Yes sir!"

"Good"

Aku memberi hormat sampai mereka lewat semua.

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang