💀XXIII💀

798 105 19
                                    

+Author POV+

Langit-langit asing namun juga tak begitu asing menyapa manik indahnya.

Maniknya menatap sekeliling.

Tidak ada siapapun kecuali dirimya dan alat-alat medis.

Ia melepas masker oksigen dan selang infusnya secara kasar.

Baru kaki menyentuh lantai dan hendak berjalan.

Bruk.

Gravitasi menariknya kuat.

Terduduk dengan bingung berusaha mengingat apa yang terjadi.

Ia memaksa tubuhnya yang masih sakit merayap dengan keinginan menemui seseorang.

Suaranya tidak bisa keluar sekalipun dia paksa.

"HIYA! ZOMBIE!?"

Ia membuat seorang tentara terkejut dan menjatuhkan barang yang di bawanya.

Orang yang merayap itu menatap tentara tersebut.

"My Goodness! Alhirnya kau bangun! Tapi jangan be-HEI!"

Orang itu pingsan lagi karena tak tahan menahan rasa nyeri.

Tentara itu buru-buru mengangkatnya dengan hati-hati dan memeriksanya.

"Astaga sebaiknya kau tidak begerak dulu", ujar tentara tersebut. "Aku harus beritahu yang lain saat kembali, aku akan menunggu di sini"

Tentara itu memasang lagi infus dan masker oksigen.

Pasiennya itu terkena efek ledakan yang membuatnya hampir kehilangan kaki dan setengah badannya.

Serpihan batu dan kaca mengenai hampir seluruh tubuhnya.

Hampir tewas karena kekurangan oksigen.

"Kalau aku beritahu sekarang...pasti ada yang langsung kemari tanpa menghiraukan apapun. Bahkan kolam penuh buaya dia arungi mungkin", kertas tentang kondisi orang tersebut dibacanya. "Begini harus ke rumah sakit sepertinya, kalau di sini tidak memadai"

💀👻💀

+Ghost POV+

"Simon"

"God...thanks God"

Akhirnya dia bangun, syukurlah.

Selama misi aku kehilangsn fokus sedikit karenanya.

"Sergeant!"

Mengganggu saja, kenapa dia ikut peluk pacarku sih?

Ya sudahlah yang penting keduanya senang.

"Kakiku...tidak bisa digerakan"

Haruskah aku mengatakannya?

"Apa aku...tidak bisa bertugas lagi?"

"Masih bisa", medis yang menanganinya tiba-tiba datang. "Aku menunggumu bangun dulu baru akan merujukmu ke rumah sakit. Ada rumah sakit langganan?"

"Hei, dia baru bnagun bisa tidak biarkan dia?", itu berlaku untukmu juga König.

"Hah, lebih cepat lebih baik bukan?"

"Nanti aku beritahu, terima kasih. Aku lupa namanya soalnya", sepertinya ada di tasnya ya.

Nanti aku ambilkan kartu namanya biar langsung aku berikan ke medis.

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang