Right Time

💀VII💀

+Author POV+

"Are you two guys so close?"

Di tengah pesawat menuju ke sarang teroris.

Sebuah pertanyaan membuat yang ditanya hanya diam.

"Isn't your business Johnny"

Sopa menyikut kawan suramnya. "Bagaimana malam itu?"

"Nothing happened, just sleep"

"Apa iya?"

Annoying, batin Ghost.

"I saw everything", pancing Soap.

Ghost cuek dan masa bodoh.

"Apa dia dikejar?", bisik Soap.

Ghost hanya meliriknya dari balik kacamata hitamnya.

"Kau sudah tahu jadi tidak apa, tempatnta ketahuan jadi dia ingin mencari tempat lain. Itu karena orang ini menganggap keberadaannya merepotkan"

"I will kill that person"

"We will"

"Can you speak spanish?"

"Claro que soy yo, of course i am"

"Fucking hell"

Soap hanya tertawa kecil. "You will like Alejandro"

"I'm not gay like you"

"I love woman Lt"

"So do i"

"Kau mengakui kalau kau menyukainya?"

Ghost hanya diam sementara rekannya cengar-cengir cringe :v

Pilot pesawat itu tak lain dan tak bukan adalah perempuan yang dibicarakan.

Harusnya dia hanya mengantarkan para rekannya tapi kini ia ikut terjun ke medan.

"Bagaimana tidurmu?", tanya Bomber.

"Great, i sleep well"

"Howdy cow, i can't"

"Padahal aku melihatmu di area bengkel"

Maniknya melirik copilot di sebelahnya. "Really?"

"Then i meet Ghost"

"Oh, sweets...apa yang habis dia lakukan?"

"Train membawa barangnya"

"Setelah itu ke mana?"

Copilot itu tak sengaja mengungkap apa yang dilakukannya.

Dia menoleh ke arah rekannya dengan gerakan patah-patah.

Rekannya menyeringai manis.

💀👻💀

+Reader POV+

"You tell me the truth so easily", diluar dugaan juga tapi dia pasti sudah diancam kapten.

Aku merogoh saku celanaku.

Kami sudah mendarat dan aku bebas bergerak sekarang.

Captain Price punya jurus jitu untuk memojokan orang.

The truth serum.

Foto, aku menampilkan foto yang diambil dari jauh.

Keluarga si brengsek ini.

"Aku tidak akan memaksamu untuk menjawab siapa di balik semua ini", aku ingin tahu sendiri. "Apa yang dijanjikan orang itu padamu?"