💀IV💀

1.3K 188 45
                                    

<Author POV>

"Kau tidak takut?"

Liburan usai, saatnya kembali ke kenyataan :v

"Takut apa?"

"Menyentuh orang...bersih?"

"Ghost, aku tidak mengerti"

Jatah libur yang selalu menenangkan pikiran Bomber ketika bersama keluarganya.

Pikirannya tidak dibuat tenang sama sekali karena perkataan rekannya, Soap.

Bom rakitannya melawan tuannya.

"Bayi"

"Menyentuh anak-anak? Tidak, kenapa? Kau takut Ghost?"

"Our hands"

Kau berhenti melakukan aktivitasmu. "I know but...jika kita berpikir kalau kita tidak pantas menyentuh anak-anak yang polos atau orang lain yang tidak tahu bagaimana pekerjaan kita, itu sama saja kita menolak kasih sayang mereka"

Kembali ke pekerjaan yang menyenangkan dan melelahkan :v

"Aku tidak mau saat gagal misi tidak ada yang datang ke pemakamanku dan mengingatku sebagai orang yang tak butuh kasih sayang maupun cinta", lanjut Bomber yang memperbaiki mobil. "Ambilkan oli dong"

"Setiap tentara yang gugur...sangat sulit untuk memulangkan tubuh mereka", Ghost memberi rekannya oli.

"Ghost, cobalah membuka hatimu sedikit. Jatah libur jangan kau habiskan di hutan, sekalipun kau tidak ada keluarga, cobalah bertemu orang baru"

"Kau sendiri yang bilang jika jatah kita sama, aku boleh ikut kau"

"Iya sih, kalau tidak sama? Soap kan rekan terdekatmu, sesekali cobalah"

"Merepotkan"

"So hm...bagaimana kesanku kemarin di rumahku?"

Para orang militer seperti Ghost ini telah membuang perasaan semacam itu.

Hatinya terlalu dingin.

"Hei!", Bomber terkejut ketika kakinya ditarik begitu saja oleh Ghost.

Ghost mengurungnya dengan kedua lengannya, posisi berbaring rekannya sangat menguntungkan.

"Aku ikut, selalu, tidak boleh ada yang lain", perkataan Ghost terdengar seperti perintah di telinga Bomber.

"Kenapa?"

Ghost hanya menatapmu dalam diam.

💀👻💀

<Ghost POV>

My chest is warm when i with her.

Apa aku sakit jantung?

Jatah libur kemarin juga terasa asing bagiku.

Aku sendiri membuang orang-orang terdekatku untuk mengabdi penuh pada negara.

Aku kesal ketika melihatnya bersama rekan lain sejak Soap masuk ke kamarnya waktu itu.

Dia jadi sering dekat dengan Bomber.

Rahasia apa yang mereka sembunyikan?

[Any issues?]

"No, sir", berbohong lebih baik daripada jujur untuk ke atasan.

"Kau bisa membunuh orang dengan tatapanmu itu"

"Ridiculous"

"Issues?"

"Is not your business Gaz"

My chest is hurt when she with another guy.

What this feeling called?

Dia pun masuk ke tim ini padahal dia sudah ada di group Shadow.

Apa dia dipindah tugaskan gegara kegagalan kemarin?

"Aku sedang membara"

"Tetap di dekatku"

"Why? To cover you Ghost?"

"Bomber you are nob"

"Jangan tertawa kalian!"

"Sekalinya mendarat di tanah kakimu patah"

"Cuma terkilir!"

I think she is cute.

💀👻💀

<Reader POV>

DIA BENAR-BENAR TIDAK MEMBIARKANKU JAUH!

PADAHAL AKU MAU PAKAU RPG!

AKU MAU HUJANI MEREKA PAKAI GRANAT!

"Clear"

"Ghost, bukannya lebih baik--"

"Negative"

Ada apa sih dengan dia?

Aneh sekali sejak hari libur itu.

Tidak, dia biasanya memang aneh.

"You hurt?"

"Are you blind?", aku bahkan tidak terkena tembakan apapun.

Kau bunuh begitu saja.

"Great, let's move"

"Wait"

"What?"

Biasanya topengnya tidak kotor. "Ada darah di topengmu"

Oh, tumben dia tidak menepis tanganku.

Biasanya langsung ditepis.

Tulang pipi di baliknya terasa di jariku.

Aku hampir menjerit ketika dia menarik tanganku.

"Check my conditions", katanya.

Memang dia sakit? "No fever sir"

"Check yang benar"

"Feel dizzy?"

"Negative"

Padahal ya super baik-baik saja orang ini.

[RPG!]

Aku menarik tanganku dia juga jadi waspada lagi.

"Eat shit!", aku menembak si pembawa peluru laknat itu.

"Let's move"

Kenapa sih orang ini?

"Boleh aku pakai kesayanganku?", rocket launcher maksudnya.

"Target", Ghost menunjuk ke gedung yang ada machine gun besar.

"Cover me"

Berat juga bawa rocket launcher.

"Target lock"

BOOM!

Sessh~ i like that sound.

Tapi sayang juga machine gunnya padahal mau pakai.

"Show me your hands"

Aku membuka tanganku, aku baru sadar ada sayatan di sana.

Dia membalutnya dengan kain robekan entah dari mana.

"Aku akan melihat bagian belakang"

"Aye, sir"

"Stay close"

"Yes, sir"

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang