💀XXXIV💀

777 90 12
                                    

+Reader POV+

Waktu...

Cepat berlalu ya :v

Roda waktu terus berputar.

"Hah~ berat sekarang"

"Wajar sih, haha"

"Kapan dia balik sih?"

"Dinas luar negeri lagi?"

"Aku mau lihat muka paniknya kalau aku lahiran"

"Damn girl, you are evil"

"Haha, well pranking him is my hobby"

Tapi sayangnya Simon ada di belahan dunia lain.

Padahal kata dokter, anak ini sebentar lagi akan keluar melihat dunia.

Aku sudah putuskan untuk resign.

Aku sudah memantapkan hati.

Tapi aku malah tidak diperbolehkan begitu.

Repotnya jado orang berguna bagi negara dan tim.

Aku cuma dapat cuti banyak.

Kadang aku berpikir tidak adil tapi apa boleh buat.

Pekerjaanku diringankan jadi seperti Kate.

Aku bisa bawa anak ini juga nanti.

Simon berencana resign dan mau mendirikan toko saja katanya.

Entah kapan nantinya.

Dia mau fokus dengan keluarga kecilnya ini.

Such a gentleman.

"Padahal ini hari yang cerah, bagus untuk kencan lho"

"Simon lebih suka menghabiskan waktu di rumah"

Setiap hari aku selalu berdoa untuk Simon agar dia pulang dengan selamat bukannya tinggal nama.

Sejak aku cuti, aku selalu berdoa untuknya.

Dan berharap tidak ada yang menggodanya.

Hidup di sini juga tidak mudah.

Perempuan-perempuan di sini benar-benar sinis.

Untung ada Rowena, dia selalu mebelaku.

"Dia cacat untuk menyelamatkan pantat kalian! She is better then all of you bitch!"

Itu kalimat yang selalu dia lontarkan.

Yah, perempuan-perempuan di sini rata-rata beban suami ups.

Hanya bersolek diri tanpa memedulikan lelaki yang bertaruh nyawa.

"Have a good day sweetheart, call me if you need anything"

"Thank you for everything Rowena"

"Anytime~"

Aku tidak kesepian berkatnya.

Repot juga tinggal sendiri di sini.

"I wanna pee"

Aku jadi sering pipis sekarang.

Ya maklum sih, perut sudah buncit sekali.

Jadi sering pi-

"Hm? Aku ngompol?"

WHAT THE HECK!?

☠️🦅☠️

+Author POV+

Duty call is important, but when...

"Put the Godamn gun Lt!"

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang