+Reader POV+
"Hah~"
Aku tidak pernah menyangka akan berada di rumah sakit dalam waktu lama.
Waktu dipindah ke sini cukup dramatis juga tadi.
Simon meski terlihat khawatir, dia berusaha merelakanku untuk kemari.
Sedang König, sampai tidak mau lepas dariku.
Tenaganya tidak main-main anak itu, haha.
Aku hampir mati 2 kali, eh 3 kali.
Sepertinya aku kucing yang punya sembilan nyawa.
Tidak, Simon yang lebih cocok jadi kucing.
Lain kali aku beli bando telinga kucing saja untuknya hehe.
"Ah, i can imagine it...so fucking cute"
I miss him already.
Padahal baru pisah kemarin.
Rehabilitasiku juga baru selesai siang tadi.
It's really hurt!
Tidak sesakit kena granat sih tapi tetap saja sakit.
Aku mau istirahat.
Kamarku sepi, keluargaku belum kemari sejak kemarin.
Harusnya depan kamarku dijaga, itu atas kemauan kakak iparku.
Itu berlebihan tapi sepertinya itu perlu.
Entah siapa nanti yang akan tahu, Makarov atau Shepherd yang akan datang berusaha membunuhku.
Makarov mungkin berpikir aku sudah tiada, bisa saja dia tidak tahu.
Shepherd memiliki koneksi yang mengerikan sama dengan Makarov, bisa saja dia tahu sekarang dan menyusun rencana.
Aku tidak mau dari kedua orang jahanam itu datang kemari.
Bagaimana caraku menghubungi mereka?
Ya dengan teknologi.
Laptop misal.
"Oh, they calling"
Baru juga dirindukan malah datang.
{Mutter!}
Aku hampir melempar laptopku karena König yang jumpscare.
[You scare her soldier]
{So-sorry!}
"It's okay König, Simon please"
[He is fucking annoying like you]
"But you love me"
{Then lieutenant love me too}
[I hate you]
{Mutter...}
"König, my dear, dia berbohong padamu. Dia mnegatakan padaku kalau dia menyukaimu meski sedikit karena menyelamatkanku"
Haha, ayo buat si pria dingin ini cemburu!
💀👻💀
+Author POV+
Suara riang terdengar oleh seseorang di luar.
Ia hendak mengetuk namun tidak jadi karena mendengar suara riang wanita di dalam ruangan yang akan ia masuki.
Sudut bibirnya ikut tertarik.
"Hiks anakku baik-baik saja ternyata"
"Pak, ini tisu pak"
"Spasibo, it's mean thank you"
Pria besar itu mengeluarkan ingus dan harunya tidak berhenti.
Sementara itu :v
"HAKJING!"
"God bless you captain, getting cold?"
"I don't think so...maybe someone said my kid is their kid"
"You mean Bimber sir?"
"Yes Mactavish yes, i know who they are"
Gws pak :v
"You miss me?"
[What the ridiculous question?]
"Aw~ are you angy? My purrbigcat is angy~"
[If i'm there, i already fuck you so hard]
"Haha! Horny soldier"
Hubungan jarak jauh tak pernah terpikirkan di benak keduanya.
Sekalioun tugas, keduanya tahu jika akan kembali dan bertemu satu sama lain.
Kali ini berbeda, bertemu langsung sulit kecuali lewat laptop seperti ini.
"When?"
[When what?]
"Jangan berlagak bodoh kau letnan"
[I don't know but...maybe so soon? I will tell Price]
Bomber hanya beroh ria dan menidurkan kepalanya di meja kecil yang disediakan rumah sakit.
[What's wrong darling? Already miss me?]
Bomber hanya menatap sambil tangannya menyentuh layar laptop.
Ghost mengikutinya.
[Can you feel it?]
"Is different...you are right, i feel lonely now"
[Darling...bersabarlah sedikit untukku]
Bomber hanya tersenyum kecil sambil menatap mata itu.
Mata yang telah melewati berbagai peristiwa menyakitkan dalam hidup.
Sudah lelah dengan segala pengkhianatan.
"Ukh, ini belum ada seminggu padahal..."
[Darling]
"You wanna end this call because duty call is important?"
[My mission was ended, well...you okay their?]
"I am, because"
"I'M HERE!!!!"
Yak, di mana berduaan pasti ada pengganggu ygy :v
Nikolai datang dengan menendang pintu.
Ya, tadi yang berseru Nikolai bukan hero kesayangan kita semua dari anime sebelah bernama All Might :v
Bomber langsung memasang wajah cemberut.
Ghost kesal ingin sekali dia menendang mentor kekasihnya dulu itu.
"Bisakah kau datang dengan normal? Tidak lihat apa aku sedang menelpon!?"
"I bring you, your favorite little grenade"
[Jangan terma--]
"CHOCOLATE!"
[Fucking hell], Ghost menggelemgkan kepalanya.
"Oho, lihat ini~ pacar suram si granat kecil~ hai, mana Price?"
[Isn't your business]
Ghost has ended the video call.
"Nikolai! Is your fault! I still miss him!"
"Idih, mabuk cin--", Nikolai kena tabok meja :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Time
AdventureI never have this feeling before and i don't know how to say -Simon "Ghost" Riley