💀XXV💀

742 107 2
                                    

+Author POV+

Perbedaan suasana membuat wanita ini berasa menjadi normal sedikit.

Kehidupan yang dia alami di masa lalu sebelum masuk militer.

"Sangat damai..."

"Ah, anda dari militer ya? Pasti rindu suasana begini"

Duar!

"Did you say something?"

"No-nothing mam"

Saat ini dia sedang menikmati taman yang tadi ia sempat meluncurkan kembag api roket di siang hari yang cerah.

Ingat pepatah Bomber :v

"I don't want a peace, i want problem always! Peace is shit!"

Sampai ia bilang pada dokternya apa butuh terapi psikologi.

Dokternya hanya menyarankan konsul saja.

Ia hanya takut jika suatu saat dia harus berhenti di militer, ia takut jika nantinya malah menjadi gila.

"Aku hanya bosan dan...sedikit rindu pada mereka"

"Ah, teman-teman satu tim anda ya?"

"Iya, mereka mungkin sudah berada di belahan dunia lain tanpaku. Hah, i wish my rehabilitation is over"

"Sabar saja, anda pasti bisa bertugas kembali"

"I hope so"

Ia hanya ingin berkumpul dengan tim yang sudah seperti keluarga kedua baginya.

Apalagi ada satu orang yang ia sangat ingin bertemu.

"I miss someone i love"

"Oh, your boyfriend?"

"Yes, he is so fucking cute, like a cat! Grumpy gloomy cat exactly"

"Hihi, he from army too?"

"My patner before, well...hubungan kami bisa dibilang hate-love? Hater to lover? Aku bukannya membencinya dulu hanya kurng suka tapi uhm..."

"Dia menyerang terus ya?"

"He is, no~ is fucking embracing!"

"Haha, how cute two of you"

💀👻💀

+Ghost POV+

Tidak apakan aku kemari diam-diam?

Aku niat menjenguknya dan terdengar oleh Mactavish.

Dia bilang, kasih kejutan saja dan jangan bilang kalau aku datang.

Menyuruhku sampai jangan pakai topeng lagi.

A

ku cuma pakai masker dan kacamata hitam.

Mudah-mudahan tidak dicurigai.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Ehm, yes...", buka kacamata dulu. "Kamar pasien..."

Ah, aku hampir lupa kalau kemari tinggal bilang itu.

"Fire"

"Okay sir, you can go left"

"Thank you"

Kode itu harus diucap pelan.

Kamarnya di bagian terdalam rumah sakit umum inu.

Right TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang