19. Horizon

4 2 0
                                    

Singapura, 1988

Masih bersama Anastasia dan pria asing bernama Jack di salah satu sudut area pesta pernikahan Azura dan Rick.

"Kenapa kau begitu memaksa? Siapa kau sebenarnya?"

"Aku yang membuat kek ini," sahut Anastasia dengan antusias. "Juga wedding cake Rick dan Azura yang cantik paripurna itu. Aku cuma ingin semua tamu mencicipi kek buatanku. Ayolah .... kumohon."

"Tidak."

"Ayolah! Lihat! Lihat! Semua orang mencicipinya tanpa ragu. Aku hanya ingin tahu pendapat semua tamu tentang rasa kek buatanku. Tak terkecuali kau, Jackie."

Jack menyingkap seringai jijik mendengar namanya disebut dengan gaya sok imut oleh gadis aneh di hadapannya.

"Apa garansinya kalau kek itu aman untukku?"

"Aman? Maksudmu ... kau berpikir aku ... menaruh sesuatu yang berbahaya? Begitu?"

"Bisa jadi setelah melihat betapa memaksanya kau agar aku mencicipinya."

"Kau sungguh keterlaluan, Jackie! Apa aku terlihat seperti seorang kriminal? Aku hanya seorang pâtissier pemula yang sedang melakukan survei rasa dan selera."

Jack mendengus sebal, bisa-bisanya ia berhadapan dengan seorang gadis asing yang berani memaksanya. "Kau boleh mencicipinya lebih dulu, Nona," Jack balik menantang. "Dan jangan panggil aku Jackie."

"Oke, oke. Tetapi janji, kalau kau sudah puas dengan pembuktianku, kau harus mencicipinya juga."

"Oke."

Anastasia dengan santai dan anggun mencicipi kek buatannya sendiri di hadapan Jack yang sempat ragu dan curiga. Dua tiga menit berlalu, cukup untuk memantau reaksi kimia jika memang ada. Namun tidak ada yang terjadi pada Anastasia, membuktikan bahwa kek itu aman. Berdasarkan kesepakatan, kini Jack harus menempati kata-katanya pada Anastasia. Jack harus mencicipi kek itu.

Dengan terpaksa, Jack akhirnya mencicipi kek buatan Anastasia walau hanya sedikit. Jack bahkan tidak mengambil alih piring kek tersebut dari tangan Anastasia. Meski begitu, Anastasia cukup puas dengan keberhasilannya. Terpantul dari senyuman yang terulas paripurna.

"Bagaimana?"

"Lumayan," sahut Jack asal-asalan. Meskipun ia penyuka makanan manis, buttercream cake tidak pernah masuk daftar kudapan favoritnya.

"Kalau begitu, terima kasih," Anastasia membungkuk kecil, bersiap-siap hendak bergegas. Namun saat melintasi Jack, Anastasia mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Jack.

Apapun yang Anastasia bisikkan, sukses membuat Jack terbelalak dan panik. Anastasia berlalu sembari tertawa rendah, nadanya terdengar mengerikan seakan dilepas oleh jiwa yang tidak sehat. Anastasia memberikan sembarangan piring kek di tangannya pada seorang kru dari wedding organizer yang mengurus jalannya acara. Kru yang sama bergegas mendatangi meja Malina, memunguti piring para tamu undangan yang telah menghabiskan makanan mereka.

Kek yang masih bersisa itu diletakkan di tumpukan paling atas. Malina melihat dengan jelas, garpunya menghilang. Sama halnya dengan Anastasia, menghilang. Malina bangkit dari tempat duduknya dan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Husein tampak masih mengobrol dengan pemuda penjaga makanan, Azura dan Rick masih berdansa, dan akhirnya ia temukan sosok Jack berjalan terseok menuju ke area restroom portable yang cukup berjarak dari area pesta.

Malina tak tahu apakah keputusan untuk mengekori Anastasia dan lelaki bernama Jack itu adalah keputusan yang tepat atau keliru. Sebab rasa ingin tahunya sudah benar-benar menyiksa dan tidak bisa dikendalikan. Ia bersembunyi di balik daun anthurium berukuran raksasa, mengamati langkah Jack yang semakin lama semakin terseok dan terhuyung.

Starseed: Beyond The Celestial Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang