Cameron Highlands, 2019
Victor terombang-ambing dalam wisata masa lalunya. Ia harus mengakui bahwa perasaan, pemahaman, ataupun penilaiannya tentang hal-hal yang selama ini berlaku dalam perspektifnya telah berubah. Salah sendiri membiarkan diri berkelana mengenakan sepatu neneknya.
Saat itu, hari sudah menjelang sore.
"Hari itu, Ana, Rick, dan aku berhasil menyelamatkan nyawa Azura. Percobaan bunuh diri pertamanya gagal. Setelah itu, aku memutuskan tinggal di Singapura untuk sementara waktu; Ana juga menetap kembali di Singapura; dan Rick tidak mau menunggu lebih lama lagi untuk menemukan psikiater terbaik. Kondisi mental Azura berantakan, dan aku tahu itu bukan sandiwara. Itu bukan permainan seperti biasanya."
Victor ingat kala itu semua orang mengatakan mamanya sedang sakit. Salah satu dari mereka adalah neneknya, yang menawarkan diri menjadi perawat pribadi sang nyonya. Grandma Malina tidak pernah meninggalkan mamanya sekali pun. Siang dan malam, ia menjaga, menemani, dan berusaha membuat mamanya kembali waras dengan curahan cinta dan kasih sayangnya. Dalam beberapa waktu, anak-anak Hudson hanya diizinkan menjenguk saat mama mereka sedang tidur.
"Sulit sekali membuat Azura bicara. Bahkan psikiater yang Rick datangkan tidak berhasil membuat Azura bicara. Azura hanya melamun dan membisu, jiwanya seakan tidak menempati raganya. Namun setelah aku membuka percakapan tentang Aurora, Azura perlahan mulai kembali. Dia mulai mendengarkan ketika aku menceritakan bagaimana Aurora dan Dany akhirnya saling jatuh cinta."
Irama detak jantung Victor entah bagaimana tiba-tiba saja meningkat. Sepertinya tanpa sadar ia juga menunggu bagian tersebut. Sejauh ini, ia cukup terkesan pada sosok Dany dan penglihatannya yang mampu menjangkau bintang-bintang. Juga tidak kalah terkesan pada sosok bibinya yang impulsif, barbar, dan manja. Kisah mereka sudah seperti novel-novel pada umumnya, berawal dari mereka yang tidak akur dan berakhir tak terpisahkan.
Sayangnya, antusiasme Victor lenyap pada detik berikutnya, saat ia melihat kesamaan antara kisah Aurora dan Dany dengan kisahnya sendiri. Satu-satunya perbedaan adalah akhir ceritanya. Victor mengatupkan kedua bibirnya, menahan seringai jijik saat mengingat orang yang pernah mengisi masa remajanya. Dia memanggilnya adik, tapi ternyata bukan. Sama seperti Dany dan Aurora, mereka hanya dibesarkan sebagai kakak beradik. Namun secara biologis, mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali.
*
Jakarta, 1976
Malina mati rasa saat mengetahui bahwa kancing yang hilang dari kemeja Gibran sama persis dengan kancing yang ia simpan sebagai barang bukti bahwa ia telah dinodai pada hari pertamanya di Jakarta. Sebuah kancing yang diam-diam ia cabut dari pakaian pemerkosanya. Malina benar-benar mati rasa. Berulang kali ia bertanya pada diri sendiri. Apakah ada kebetulan yang begitu sempurna? Bagaimana bisa ia hidup dalam sebuah tipuan besar yang dirancang serapi ini?
Dada Malina terasa sesak. Ia tidak bisa bernapas. Pertanyaan tentang setiap realitas yang ia jalani mengubur mentalnya hidup-hidup. Ia megap seperti ikan yang tersangkut di jaring nelayan. Bajingan biadab itu adalah Gibran, suaminya. Sekarang ia harus apa? Ia tidak tahu harus berbuat apa. Mengingat perlakuan bejat yang pernah lelaki itu lakukan padanya, bukan mustahil hal yang lebih buruk bisa terjadi apabila ia bertindak gegabah karena emosi. Tidak. Ia tidak boleh bertindak tanpa perhitungan. Sekarang ia tidak sendirian. Ada Aurora dan Dany bersamanya, bernaung di sarang psikopat.
Gibran tahu betul Aurora dan Dany adalah kelemahan utamanya.
"Tuhan, terima kasih telah menunjukkan kebenaran. Berilah hamba kekuatan. Beri hamba jalan untuk mendapat keadilan."
Berdoa adalah satu-satunya hal yang bisa Malina lakukan sekarang. Ia butuh keberpihakan Sang Pemilik alam semesta untuk menolongnya keluar dari tipu daya manusia. Jika ingin menang melawan Gibran; hatinya harus tenang, kepalanya harus dingin. Ia harus memainkan permainan yang sama dengan yang Gibran mainkan selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/323373140-288-k363736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Starseed: Beyond The Celestial
Ficção CientíficaGenre: Sci-fi, Drama, Mystery Blurberry: Sebuah persaudaraan yang berkoloni di suatu tempat rahasia, mengirim dua utusannya (Leo dan Angel) untuk menyelamatkan hidup dua anak (Aurora dan Dany) yang sekarat akibat sebuah kecelakaan, sekaligus melakuk...