Toxic - 24.

13K 1.5K 286
                                    

"Oh ayolah, kurasa kau terlalu berlebihan pak tua. Aku takut kau harus menanggung biaya rumah sakit yang lebih mahal"

Heru balas tersenyum, "Saya yakin tidak"

Jevier hanya mengangguk tanda ia mengerti. Sudah 30 detik. Setengah menit lagi dan ia akan kehilangan kesadarannya. Hal ini memang menyusahkan.

Ia menoleh ke arah ombak laut yang menyapu pasir lembut pantai. Seketika ia menyunggingkan senyuman nya.

Ada Jerga disana. Yang Jevier yakin itu adalah Jay. Walaupun jauh, ia bisa melihat dengan jelas sosok laki laki yang berjalan gontai. Mencoba melawan arus pantai.

Dan disinilah mereka, Jay kembali.  Dengan pakaian basah kuyup dan rambut basah yang menutupi matanya, air perlahan menetes. Menandakan seberapa basah ia disana.

Jevano berseru tertahan. Jerga telah kembali. Tetapi dengan raut yang berbeda, dengan aura yang berbeda pula. Itu Jayden.

Jayden mengusak poni nya yang jatuh menutupi mata ke belakang. Mempertontonkan dahinya yang berlumuran darah karena pukulan tadi. Belum dengan lengan yang lecet menandakan ia baru saja terkantuk batu karang.

Heru mengepalkan tangannya erat melihat siapa yang berdiri disana. Bagaimana bisa?!

"Kamu cukup hebat bisa melawan arus laut malam ini"

Jayden terkekeh, tawanya perlahan lahan semakin membesar dibarengi dengan tatapan matanya yang kian menusuk.

"Jangan bikin gue ketawa, bangsat."

Jayden berucap lirih. Ia menyeret kakinya berjalan menuju Jevano. Melihat Jay yang hendak menghampiri Jevano membuat tiga orang suruhan Heru segera menahannya. Hal itu membuat Jerga menatap ketiganya datar.

"Minggir atau lo semua bakal mati."

Jay berucap dengan suara baritonnya. Cukup untuk membuat Jevano sedikit merinding. Tetapi hasilnya nihil, tiga orang itu sama sekali tidak berkutik atau bergeser satu centi pun.

"Gue udah bilang, kan—"

Jay memotong ucapannya mengambil batu karang yang ia gunakan untuk melempar orang suruhan Heru tadi.

"MINGGIR BANGSAT!"

BUKK!!

Tanpa basa basi Jay langsung mengarahkan batunya tepat di kepala orang yang ada di depannya. Membuat tubuh besar itu terhuyung ke belakang. Kepalanya mengucurkan banyak darah.

Jay menoleh ke arah orang berikutnya sambil melebarkan matanya. Kembali mengarahkan batu yang ia pegang. Membuat orang orang itu segera mundur. Tetapi usaha mereka sia sia, Jay bisa dengan mudah memukul tengkuk mereka dan menendang tulang keringnya. Membuat mereka langsung jatuh bersimpuh.

Tidak berhenti disana, ia menoleh ke belakang, melihat salah satu orang suruhan Heru yang hendak memukulnya. Membuat Jay langsung meraih lengan orang itu, memutarnya dan memukulkan batu itu lagi. Membuat orang tersebut kembali ambruk dengan darahnya.

Wajah miliknya terkena cipratan darah segar dari orang orang suruhan Heru yang sudah tumbang. Ia kembali mengalihkan pandangannya kepada sisa orang suruhan Heru. Mereka tersisa delapan orang. Tak lama setelah itu beberapa orang kembali berdatangan. Heru benar benar berniat menghancurkan Jerga dengan membawa bawahan sebanyak ini.

"Maju lo semua anjing"

Tidak ada yang berani melangkahkan kakinya barang satu langkah kedepan. Terlalu dan terlanjur terintimidasi dengan apa yang baru saja mereka lihat, Jayden saat sedang mengamuk.

"Cupu," Tukas nya sambil terkekeh.

Ia melanjutkan langkah kakinya menuju Jevano, segera menyamakan tingginya dengan Jevano yang tengah terduduk.

TOXIC. [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang