Toxic - O2.

30.3K 2.7K 229
                                    

Jerga melangkahkan kakinya menuju kelas milik Jevano. Ada hal yang mengganjal di pikirannya sejak kemarin. Saat Jevano hendak berpamitan pulang ia dengan sekilas dapat melihat luka memar di tangan Jevano saat laki laki itu mengelus lembut wajahnya. Dan luka itu terlihat baru.

"Jevano," Jerga sedikit terhenti ketika melihat Jevano nya sedang bercengkrama bersama teman temannya. Tawa manis milik kekasihnya membuat ia terkekeh sendiri. Wajah kekasihnya terlihat sangat lucu ketika tertawa lepas seperti itu.

"Oh, Jerga? Bre gue balik duluan ya, udah di jemput pacar." Setelahnya berkata seperti itu Jevano langsung meraih tasnya dan berlari lari kecil menuju Jerga. Di soraki oleh teman teman nya.

"Ciaelah kok bisa sih dapet pacar lucu Jev?!" Teman temannya berseru sambil tertawa. Jevano hanya mengacungkan tinjunya.

Jerga langsung menyatukan jari jemarinya dengan milik Jevano. Menggandeng nya lembut.

"Lucu ya, gimana semua orang bilang aku lucu. Padahal kamu lebih lucu." Jerga berkata pelan sambil menoleh ke arah Jevano yang merengut kesal mendengar perkataan Jerga.

"Aku ga lucu" Ucapnya sambil mengerucutkan bibir. Jerga langsung tertawa gemas, mengusak rambut Jevano pelan.

"Kamu mau jalan jalan, ga?"

Jevano menolehkan wajahnya penasaran. Tumben sekali Jerga mengajaknya jalan jalan. Ia langsung mengangguk dengan wajah berbinar.

"MAU! Tapi jalan jalan kemana??" Ia bertanya penasaran. Jerga hanya tersenyum lalu menarik tangan Jevano pelan menuju tempat parkir. Sesampainya di sana membuat Jevano sedikit terkejut.

Mobil mewah dengan polesan cat hitam terparkir disana, dan Jerga membuka pintunya dengan santai.

"Ayo, Jev. Katanya mau jalan jalan?"

Jevano menatap tak percaya ke arah Jerga.

"Kamu beli mobil??" Ia mendekat.

Jerga mengangguk dengan senyum manisnya, "aku takut kamu bakal kepanasan dan bakal kedinginan kalau cuma pake motor, kamu gampang sakit kan? jadi mending aku beli mobil."

Seketika itu wajah Jevano langsung memerah mendengar perkataan Jerga. Jujur saja, Jerga selalu bisa membuatnya tersipu.

"Bilang aja kamu cuma mau pamer mobil baru" ucapnya sambil memalingkan wajah. Jerga langsung tertawa mendengar perkataan Jevano. "Iya, aku mau pamer mobil baru, khusus buat kamu."

Sial! Jerga selalu saja membuat Jevano memerah.

"Ayo naik, Jevano. Aku beli mobil ini khusus buat kamu."

Jevano menganggukkan kepalanya kikuk dan memasuki mobil milik Jerga. Atau lebih tepatnya, milik mereka berdua.

Jerga menyatukan jarinya dengan jari jemari milik Jevano yang kini sedang terlelap di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jerga menyatukan jarinya dengan jari jemari milik Jevano yang kini sedang terlelap di sampingnya. Ia mengusap tangan milik Jevano lembut, tangan kanan dan matanya fokus menyetir. Ia berencana membawa Jevano ke pantai.

TOXIC. [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang