BAB 2 // Konferensi Pers

1.5K 151 76
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow akun wattpad aku dulu:)
Kalian dapat hiburan aku juga dapat feedback 😭😭

Vote juga dong, tinggal pencet bintang kan gak susah wkwk👆

Spam 🖤🖤🖤 untuk kelanjutan cerita ini.

Heppy Reading....

Vote, komen & share

_______

Seperti dugaannya, tepat satu jam Nesha meninggalkan kantor Axel, semua berita skandalnya lenyap tak tersisa. Nesha tentu saja merasa lega dan senang, tapi juga merasa bahwa Axel secara tidak langsung sedang mengancamnya dengan memperlihatkan seberapa besar kekuasaannya. Maka bisa dipastikan bahwa hanya dalam lima menit untuk laki-laki itu bisa menghancurkannya sampai tak tersisa.

Perempuan itu memijat pelan kepalanya yang terasa berat. Ini bukan waktunya untuk Nesha menyesal— semuanya sudah terlanjur, dan dirinya hanya bisa berharap semuanya akan baik-baik saja. Nesha berharap dirinya tidak akan terjatuh di hubungkan memuakkan yang ia bangun dengan Axel.

Nesha melajukan mobilnya menuju rumah sang mami, dirinya harus memberi tahu rencana pernikahannya dengan Axel, tapi tidak untuk jujur tentang penyebab sebenarnya pernikahan konyol tersebut.

"Sayang, kamu baik-baik saja kan? Mami khawatir sekali lihat berita skandal kamu di media sosial." Diana spontan segera memeluk putrinya saat pintu rumah dibuka.

"Mom, calm down, I'm fine. Maaf sudah bikin Mami khawatir." Nesha berusaha menarik sudut bibirnya untuk memberikan senyum Kepada maminya itu.

"Ya sudah masuk yuk, tadi rencananya Mami sama kakak kamu mau ke apartemen kamu, tapi ternyata keduluan sama kamu yang datang kesini."

Mereka masuk kedalam rumah dan menuju ruang keluarga—tempat yang sudah menjadi langganan untuk berkumpul, walaupun hanya sekedar bersantai dan mengobrol setelah penat dengan kesibukan masing-masing.

"Mesha! Gue datang!" teriak Nesha dari ruang keluarga.

Mesha Kania Viersa adalah kakak kembarnya. Seorang wanita sukses yang memiliki sebuah butik khusus untuk pembuatan gaun pengantin mewah yang bahkan namanya sudah terkenal dikalangan elit. Berbeda dengan dirinya, Mesha memilih tetap tinggal bersama maminya daripada tinggal mandiri seperti adiknya. Alasannya pun cukup sederhana, karena Mesha terlalu malas untuk melakukan aktifitas rumahan.

"Welcome home artis yang sedang kena skandal. Ingat pulang kok cuma kalau ada masalah doang," cibir Mesha yang baru turun dari lantai atas.

"Daripada lo, cewek malas dan manja."

Mereka duduk di ruang keluarga yang cukup luas untuk ukuran rumah yang hanya ditinggali oleh tiga orang—saat Nesha belum tinggal di apartemen. Diana selalu merasa senang saat mereka sedang berkumpul bersama seperti sekarang, karena si kembar sudah besar dan sibuk dengan pekerjaan masing, membuat ketiganya sulit berkumpul.

"Sebenarnya ada yang aku mau sampaikan kepada Mami dan Mesha."

"Benar kan apa yang gue bilang barusan, lo itu kalau kesini pasti ada sesuatu."

"Ribut terus... kalian itu kalau barengan kenapa selalu debat sih? Mami sampai heran, kakak beradik kok kerjaannya cuma bisa adu mulut terus." Diana kesal sendiri, dari dulu hobi keduanya tidak berubah.

"Tapi Mami kalau aku jarang main kesini juga selalu merengek, katanya rumah sepi lah, kangen kecerewetan aku lah." Nesha memeluk maminya itu dari samping.

"Yasudah cepetan lo mau menyampaikan apa? Gue sebentar lagi harus pergi untuk meeting sama klien."

"Aku harap kalian nggak kaget ya." Nesha menjeda kalimatnya. Matanya menatap dua perempuan yang paling disayanginya secara bergantian. "Aku mau nikah minggu depan," ucap Nesha membuat kedua perempuan itu terbengong.

Hourglass Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang