BAB 40 // Honey

736 69 4
                                    

WARNING!!
Dosa ditanggung sendiri okay?🙏

Karena dua chapter kemarin sepi banget, jadi aku bakal update kalau kalian udah rajin vote dan komen lagi yaa hehe...
Fyi, semua chapter udah aku tulis sampai ending, jadi kalau kalian rajin kasih feedback mungkin aku akan rajin update 😉🤪

HEPPY READING GUYS

*
*
*
*

Begitu sampai didalam kamar, Nesha segera melepaskan pakaian, lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu sampai didalam kamar, Nesha segera melepaskan pakaian, lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi. Namun karena kamar mandi didalam kamar tersebut seluruhnya bersekat kaca bening, membuat semua gerakan perempuan itu seperti tarian erotis dimata Axel. Pria yang pada awalnya mengeluh lelah itu, akhirnya bangkit dari tempat tidur.

Seakan memang sudah direncanakan, Nesha bahkan tidak repot-repot mengunci pintu kamar mandinya. Istrinya memang sangat nakal.

"Tunggu sebentar, aku sedang mencoba mandi dengan cepat," ucap Nesha yang posisinya sedang membelakangi Axel dan berdiri dibawah shower.

"Terlalu menggoda untuk tidak menyentuhmu, terutama saat kamu terlihat seperti ini."

Axel berjalan mendekati Nesha dengan tatapan buas, lidahnya dia mainkan didalam mulut untuk menahan gairah. Hingga Nesha bisa merasakan tangan Axel di tubuhnya sambil mencium leher jenjangnya dari belakang—membuat bibirnya tertarik licik. Ini yang sebenarnya Nesha inginkan.

Lalu dengan gerakan impulsif, Axel membalikkan tubuh Nesha. Mencium bibir perempuan itu dengan penuh gairah, menghisap dan menarik bibir bawahnya sebentar hingga membuat Nesha terkesiap. Axel menyelipkan lidahnya dan merasakan setiap sudut mulut dalam Nesha, menjilati rongga dindingnya secara sensual. Semakin terenggut kewarasan Nesha. Perempuan itu melingkarkan tangannya di leher Axel. Sementara tangan Axel menelusuri pinggang Nesha hingga ke dadanya.

Oughh, erangan lembut keluar dari bibir Nesha saat ciuman Axel sampai ke lekuk lehernya dan tanpa sadar Nesha memiringkan kepalanya untuk memberi akses yang lebih baik. Bagaikan singa lapar, Axel menghisap, menggigit—menuntut untuk memakannya—membuat bekas merah terlihat jelas. Nesha semakin menengadahkan kepalanya, bersandar penuh pada kaca dan memasrahkan tubuhnya pada sang suami.

Sementara tangan Axel digunakan menangkup payudara Nesha, meremasnya serta menggoda ujungnya dengan lihai. Lalu menghisap ujungnya yang sudah keras membuat Nesha tanpa sadar mencengkeram punggung Axel dengan kukunya. Dia terengah-engah, semakin menggeliat di pelukan Axel. Tapi Nesha tidak mau mengalah, tangannya satu persatu membuka kancing kemeja putih Axel yang sudah basah. Lalu Nesha mengusap dada sampai perut sixpack Axel yang membuat pria itu seperti akan meledak.

Oh God! Nesha tidak pernah merasa seliar ini.

Saat Nesha mencoba membuka celananya, Axel lebih dulu melakukannya—dengan tergesa-gesa, menciptakan bunyi nyaring saat ikat pinggangnya jatuh. Namun satu jari tengah pria itu tidak meninggalkan sedetikpun keluar masuk didalam Nesha. "Open your eyes, honey," bisik Axel parau.

Hourglass Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang