BAB 44 // What is Hatara Group?

555 77 20
                                    

Axel keluar dari kamarnya hanya untuk mendapatkan udara segar. Langkahnya panjang-panjang berderap ditengah malam sunyi menuju area kolam renang di dalam villa. Begitu sampai, Axel menanggalkan kaosnya dengan sekali gerakan, lalu mengambil rokok dari dalam saku celananya. Untuk kali ini, dia membutuhkan sedikit menghirup benda itu. Axel menyalakan satu puntung sambil duduk santai di kursi yang ada disana.

Tidak bisa Axel bohongi, ada perasaan gusar didalam dirinya semenjak melihat Nesha sebegitu tertekan dan tidak baik-baik saja. Dia memang brengsek, tapi Axel juga tahu tanggung jawabnya untuk melindungi sang istri. Bersamaan dengan hembusan nafas kasarnya, keluar asap rokok yang terbuang dari hidungnya.

Axel mengambil ponselnya di saku celana saat benda tersebut berbunyi. Disana tercetak nama; Christian sebagai penelfon. Axel memutuskan untuk berdiri sebelum merapatkan benda tersebut di telinganya. Tidak mungkin personal asistennya menelfon di jam tidak sopan seperti ini jika bukan hal penting yang memang dia perlukan.

"Maaf jika saya mengganggu waktu beristirahat anda, Tuan."

"Tidak masalah, saya memang menunggumu."

"Setelah menerima perintah Tuan Axel, saya memulai pencarian untuk menggali informasi tentang berita yang menyangkut Nona Nesha. Dari hasil pencarian saya, yang saya dapatkan dari beberapa sumber yang terpercaya, ternyata berita itu pertama kali terbit dari kantor stasiun televisi milik Hatara Group."

"Apakah kau yakin?" tanya Axel memastikan. Bahkan tangannya yang mengapit rokok berhenti di udara.

"Saya selalu memastikan informasi yang saya berikan kepada anda, Tuan. Bahkan saya sudah menghubungi kantor televisi tersebut dan berusaha untuk memberikan penawaran agar berita Nona Nesha bisa diturunkan, tetapi pihak mereka menolak."

"Kau tahu kan, bahwa saat ini kita bekerja sama dengan perusahaan milik putri Rico Hatara. Tidak seharusnya ayah Novia Albert dan mertua Sean Albert bermain-main dengan kita. Kau tahu, kerja sama kita tidak main-main nilainya."

Axel menjatuhkan puntung rokok yang masih sisa setengah, lalu menginjaknya. Axel sudah kehilangan selera, sementara otaknya berkecamuk memikirkan informasi yang diberikan Christian. Brengsek. Apakah mereka sedang berusaha mencari kesenangan dengan mencoba bermain-main dengan dirinya? Axel berharap mereka tidak gegabah dan berakhir menyesal.

"Apakah ada kemungkinan kalau mereka sedang membantu putra mereka yang bajingan itu? Mereka tahu saya tidak bisa memilih antara ambisi untuk Tranquila Resort dan juga pernikahan saya dan Nesha." Rahang Axel mengeras sempurna, tatapannya tajam. Ekspresi geram tampak begitu ketara di wajahnya.

"Apakah maksud Tuan adalah Liam Maverick tertarik dengan Nona Nesha? Jika memang benar, tidak menutup kemungkinan bahwa praduga Tuan Axel tidak salah."

"Terimakasih atas informasinya, Christian. Selamat malam."

Jika memang praduganya benar, Axel akan pastikan dia dengan senang hati memberikan kepada mereka pengalaman untuk merasakan neraka dunia.

"Hei, Bro. Sedang apa lo disini?"

Axel menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dan seharusnya dia tidak terkejut, mengingat memang bocah brengsek itu memang keparat. Namun tanpa bisa di cegah, kedatangan Liam membuat kemarahan Axel semakin menguap.

"Apakah memang kau benar-benar tidak laku sampai begitu terobsesinya dengan istri orang? Kau benar-benar gigih ingin merebut Nesha?" tanya Axel yang tanpa segan merangsek ke hadapan Liam dan mencekik leher pria itu.

Tanpa siapapun yang mencegah, Axel melayangkan tinjauan kerasnya pada rahang Liam. Liam tersungkur bedebum di lantai. Begitu terkejut. Dan sorot mata Liam nampak tersinggung tak terima. Dengan kemarahan yang resmi tersulut, Liam segera bangkit dan membalas dengan menendang dada Axel. Kontan membuat pria itu terkapar.

Hourglass Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang