"Anda siapa, Pak tua? tiba-tiba datang menyela pembicaraan orang! " Sungut Ele tak suka.
"Nona, hati-hati berbicara dengan orang tua! " Sela Devano agak keras membela sang teman.
"Oh.. temannya belain rupanya? " cibir Ele, mengejek.
Sedangkan, di atas Ilaya mengkerutkan keningnya.
"Kenal aku, katanya? Siapa ya? " Tanyanya dalam batin.
"Ele, bicara lah yang sopan pada orang tua! " tegur Sara mendelik tajam ke arah Ele.
"Maksudmu, mereka? " Tunjuk Ele pada Abdulah dan Devano, menyindir. "Orang tua yang berasal dari rakyat jelata? yiuks, yang benar saja! " Paparnya dengan nada sombong.
"Nona, apa kau tidak pernah diajarkan orang tuamu sopan santun! " Devano sudah diambang kemarahan.
"Astagfirullah al azim, " ucap Abdulah dalam hati.
"Ele! "
"Nona, sudahlah. Tidak apa-apa, Nona itu benar kami dari rakyat jelata, " sahut Abdulah, mengalah.
"Abdulah? " Devano menatap tanya Abdulah.
"Sudahlah, Devano. Tidak baik kita saling berdebat dan tidak ada yang mau mengalah, " jawab Abdulah, bijak.
"Nah.. itu sadar, " tukas Ele melipat kedua tangannya di dada dengan pongahnya.
Sehingga Abdulah dan Devano pun menggeleng, heran.
"Kok ada ya manusia sombong seperti ini, " gumam Devano dalam hati, heran.
"Ele! "
Sara lalu membalikan tubuhnya dia merasa tidak enak akan kelakuan sahabatnya pada kedua pria tua itu.
"Tuan-tuan, atas nama teman saya. Saya minta maaf ya, teman saya memang begitu orangnya tapi dia orangnya baik kok, " ucapnya mewakilkan Ele.
"Ap... "
"Tidak apa-apa, Nona. Kami juga tidak ingin berdebat, " sahut Abdulah sambil tersenyum tulus.
"Sekali lagi maaf ya, Tuan, " ucap Sara, tak enak.
"Tidak usah terlalu dipikirkan, Nona, " balas Abdulah, santai.
"Ilaya, apa kau mengenal kedua orang tua yang berada di bawah Istana kita? " Tanya Ratu Audrey menatap Ilaya.
"Entahlah, Bunda. Ilaya bingung, " jawab Ilaya, bimbang.
Ratu Audrey pun menarik napasnya kesal.
"Bagaimana bisa orang tua itu mengenalku! Apa.... " Ilaya mencoba mengingat-ingat. "Apa aku pernah bertemu dengannya? tapi, suara itu... Mengapa begitu terdengar familiar ya? " Dia mengkerutkan keningnya.
"Saya memang tidak mengenalnya, Bunda. Akan tetapi entah mengapa suara itu mengapa terdengar begitu akrab? " Papar Ilaya.
"Apa mungkin, kau dulu pernah mengenalnya? " Tanya Ratu Audrey, kemudian. "Coba diingat lagi. "
"Sara, atas dasar apa kau membela mereka? Lihat, apa yang mereka kenakan ke tubuh mereka... Pakaian yang begitu lusuh coba bedakan dong dengan kita yang begitu mewah, " pamer Ele semakin sombong.
"Diam kamu, Ele! Dengan berkata seperti itu, apa kamu pantas menjadi wanita bangsawan? Tidak ada wanita bangsawan yang suka berkata kasar sepertimu! " Tunjuk Sara tak suka.
"Iya, nih. Nona Ele kalau ngomong gak dipikir dulu, " timpal salah satu netizen.
"Nona, kalau ngomong sama orang tua yang santun dikit dong, " sambung netizen lainnya.
"Akh... hhh! Diam semua! Kalian tuh berisik, tahu gak? " Sentak Ele, keras. "Kamu juga, Sara. Kamu kan yang sudah ngomporin mereka untuk memojokan aku?! " Tudingnya.
"Astaga, Ele! Tuduhan macam apa itu? " Sara kaget dirinya kena tuduh.
"Alah, mana ada maling yang mau mengaku. "
"Maaf, Nona. Atas dasar apa anda menuduh teman anda melakukan itu? Teman anda ini wanita yang baik. Seenaknya saja kau membuatnya malu di depan semua orang! 'Omel Devano sudah tak sabar.
" Kau... "
"Seharusnya, kau belajar dari temanmu itu. Heran deh perempuan kok mulutnya gak pernah dijaga. "
"Apa katamu? " Ele mulai tersulut emosi.
"Apa kamu tidak bisa lagi mendengar, Nona? " Sindir Devano.
"Devano, sudah lah. Emosi tidak akan pernah bisa menyeselesaikan masalah. "
"Abdulah! Apa kau tidak mendengar dia bicara apa pada kita? Seolah dia berbicara dengan musuhnya! "
"Abdulah? " Ulang Ilaya sembari mengingat sesuatu.
"Kau mengenalnya, Putri Ilaya? " Tanya sang Ibu mertua menatap dalam Ilaya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel of hijrah(completed)
AdventurePerjuangan pangeran Arkan menjadi muslim sejati tidak hanya sebatas atas nama islam yang kini di sandangnya tapi berlaku seperti pada umumnya orang islam. Dia menekuni pelajaran islam di negeri Zamour, Berlatih melafalkan bacaan alquran dari ayat pe...