Ilaya Disantet.

1 0 0
                                    

"Aku enggak tahu mengapa tiba-tiba tubuhku sakit begini? " jawab Ilaya, lirih. Menahan rasa sakit.

"Hah? sakit? bagian tubuh mana yang sakit? " timpal Arkan dengan wajah cemas.

Lalu, dia pun menyentuh tubuh sang permaisuri tapi, Tiba-tiba..

"Auw! " Ilaya menjerit dan merintih.

Membuat sang suami melotot karena kaget.

"Begitu sakitlah? "lontar Arkan semakin khawatir melihat kondisi sang istri.

" Sakit banget rasanya seperti ditusuk ribuan duri, "keluh Ilaya, memelas. " Ya, Allah. Tolong aku ya, Allah, "cicitnya dengan suara yang mulai melemah.

" Mana yang sakit, Sayang?katakanlah padaku, "desis Arkan mencoba menenangkan sang permaisuri.

" Seluruh tubuhku sakit semua rasanya seperti ditusuk-tusuk aku sudah tidak tahan lagi, Arkan! auw.. www! "Ilaya meronta kesakitan.

Tubuhnya menggeliat seakan dia ditusuk ribuan jarum sana sini.

Padahal semenjak kau pergi dari kemarin dia baik-baik saja tapi, entah mengapa. Sekarang tiba-tiba kondisinya jadi seperti ini? apalagi dia dalam keadaan hamil, " tutur Ratu Audrey turut prihatin atas kondisi sang menantu

"Bagaimana ini bisa terjadi, Bunda? " tanya Arkan menatap cemas sang permaisuri yang masih saja menjerit kesakitan.

Ratu Audrey menggeleng lemah.

"Bunda juga tidak tahu, Arkan. Tiba-tiba saja Bunda mendengar istrimu menjerit-jerit layaknya orang yang sedang kesakitan, " jawabnya, terus terang.

"Apa Bunda sudah menanyakan perihal penyebab penyakitnya? " selidik Arkan menatap tanya sang ibu.

"Sudah, Nak. Dia sendiri juga tidak tahu penyebab tubuhnya sakit semua, " tukas sang ratu menatap cemas sang menantu. "Apa kita perlu panggilkan tabib? "usulnya yang tidak tahan dengan penderitaan sang menantu yang terus saja merintih kesakitan.

" Sebaiknya jangan dulu, Bunda. Biar Ananda saja yang menngatasinya, "cegah Arkan.

" Kamu bisa? "tanya sang ibu, ragu.

" Semoga saja, Bunda karena dulu di pesantren selain belajur agama Ananda juga mempelajari ilmu pengobatan, "jawab Arkan dengan mantapnya.

" Wah, panjang umur dong kalau begitu. "Ratu Audrey tersenyum sumringah.

Sedangkan Ilaya terus merintih kesakitan dan meracau tidak jelas.

" Ilaya yang sabar ya, Sayang. Suamimu akan mencoba menyembuhkan mudah-mudahan sakitmu hilang ya. "Ilaya pun hanya mengangguk lemah di tengah rasa sakitnya yang mendera.

" Seandainya Ananda tidak sanggup lebih baik kita menemui seseorang. "

"Lho panggil tabib istana kan bisa? "

"Tabib itu hanya bisa mendeteksi suatu penyakit dan ciri-ciri penyakitnya jelas, Bunda. Ananda pikir mereka tidak mungkin sanggup mengobati penyakit yang menurut mereka di luar nalar bidang medis. "

"Hmm, benar juga, " gumam Ratu Audrey, membatin.

Kemudian Arkan memeriksa pergelangan tangan sang istri setelah itu...

"Dia terkena penyakit apa? " interogasi sang ibu tak sabar.

"Rupanya ada seseorang yang tidak suka dengan Ilaya, Bunda. Dia menggunakan cara picik dengan menyantetnya untuk membuatnya kesakitan seperti ini, " jawab Arkan, kaget. Sekaligus geram dan emosi.

"Hah?Ilaya disantet? " Sang ibu pun tak kalah kaget.

"Iya, Bunda, " jawab Arkan dengan yakin.

"Tetapi siapa yang berani melakukan semua ini pada menantu Bunda? " tanya sang ibu mulai gregetan.

Travel of hijrah(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang