Tuan Zabur mengangguk kan kepalanya, pelan.
"Hati-hati ya, Nak, " pesan Tuan Zabur, cemas.
"InsyaAllah, Yah, jangan cemas, " sahut Maulana lembut sambil mengusap punggung tangan sang Ayah.
Suara ketukan itu tak ada hentinya.
"Iya... Sabar, " seru Maulana mempercepat langkahnya.
Beberapa menit kemudian...
Saat Maulana membuka pintu, berdiri lah sepasang suami istri di depan pintu rumahnya."Selamat sore, Tuan, " Sapa sang istri.
"Sore." Maulana menatap kedua pasangan itu satu persatu.
"Maaf, apa benar di sini kediaman Tuan Zabur? " Tanya sang suami, ragu.
"Benar."
"Kalau boleh tahu, anda siapanya Tuan Zabur? "
"Saya, anaknya, " jawab Maulana, cepat.
"Oh.. Maaf, kalau begitu. "
"Tidak apa, " sahut Maulana, mengerti. "Maaf, anda berdua bertemu dengan Ayah saya, ada keperluan apa ya? " Tanya Maulana, penasaran.
"Begini, kemarin entah kapan lupa! Suami saya sepulang dari rumah kerabatnya dia menemukan sebuah kertas yang berisikan lowongan perawat untuk Tuan Zabur, Ayah anda, " cerita sang istri.
"Oh.. Iya, lupa. " Maulana mengetuk kan dahinya. "Saya sendirilah yang membuat pengumuman itu, silakan masuk. "
"Terima kasih. "
Setelah masuk..
"Silakan duduk. " Maulana mempersilakan duduk kepada pasangan tua itu.Sepasang suami istri itu sebenarnya sudah lanjut usia, suaminya pensiun pegawai negeri.
Walaupun begitu, mereka masih kuat berjalan dan masih sehat karena umur mereka di bawah Tuan Zabur.
"Tuan dan Nyonya, mengapa kalian memilih pekerjaan ini? " Suami istri itu saling menatap dan menampakan wajah sendu.
"Tuan, kami memiliki seorang putra dia gugur dalam perang dan kemarin, baru saja di makamkan, " ucap si suami, lirih.
Sang istri pun terisak.
Maulana pun kaget. "Innalilahi WA inna lilahi roji'un, " bisiknya tak terdengar.
"Maafkan saya, " sesal Maulana, kemudian..
"Tidak apa-apa, Tuan, " sahut sang Istri masih terisak.
Sang suami mengusap punggung istrinya, lembut dan sang istri pun menenggelamkan kepalanya di dada sang suami, dia menangis di dadanya.
Maualana yang melihat itu semua terenyuh hatinya.
"Kasihan mereka, " ucapnya dalam batin.
"Tuan, sebenarnya istri saya lah yang antusias karena istri saya pernah menjadi perawat di rumah sakitxxxx. " Maulana mengangguk-angguk mengerti.
"Sebenarnya, saya mencari perawat laki-laki untuk merawat Ayah saya, " ujar Maulana terus terang.
"Saya mengerti, Tuan dan saya membacanya, tapi istri saya tidak mau ditinggal. "
"Oh.. Begitu? "
"Iya, Tuan. "
Maulana terdiam sejenak.
"Begini, saya ini juga seorang pekerja hanya seorang pegawai biasa gaji saya belum tentu cukup untuk menggaji kalian, " aku Maulana, sendu.
"Sekecil apapun kami terima, Tuan, walaupun tidak digaji kami iklas menerimanya, " Sahut sang istri, antusias yang dianggukan sang suami.
"Jadi, kalian mau merawat Ayah saya? " Suami istri itu mengangguk, mantap.
Maulana menarik napasnya, perlahan.
"Baiklah, soal gaji jangan cemas, pasti ada gak mungkin kalian gak di gaji dan bonus makan gratis di sini buat kalian, " putus Maulana.
"Benarkah, Tuan? " Mata sang Istri berbinar terang.
Maulana mengangguk, mantap.
"Terima kasih, Tuan, " ucap keduanya, haru.
"Iya, Sama-sama. "
"Oh.. Ya, mulainya kapan, Tuan? "
"Besok saja, datang ke sini jam sembilan pagi sekarang tidak memungkinkan karena hari sudah mau malam. "
"Oh.. baiklah, Tuan kami mengerti. "
Beberapa menit kemudian, kedua pasangan usia senja itu pamit pulang.
Istana Froya.
Sebelum pergi ke negeri Zamour bersama Arkan, Raja Ivran dan Arkan pun berpamitan pada istri mereka.Ilaya menangis di dada sang suami seakan tak ingin berpisah.
"Jangan bersedih, kepergianku ini tidak akan lama, sayang, " bisik Arkan, lembut lalu mencium kening sang Istri dan calon bayi yang tumbuh di perut Ilaya.
"Sehat-sehat ya, Nak, baik-baik di perut Mamamu ya, " pesan Arkan membuat Ilaya tersenyum miris.
Di balik pagar istana..
"Kau jangan salah sasaran! Ingat, sasarannya wanita hamil itu bukan wanita yang satunya, mengerti?! "Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Travel of hijrah(completed)
AventuraPerjuangan pangeran Arkan menjadi muslim sejati tidak hanya sebatas atas nama islam yang kini di sandangnya tapi berlaku seperti pada umumnya orang islam. Dia menekuni pelajaran islam di negeri Zamour, Berlatih melafalkan bacaan alquran dari ayat pe...