Hay Hay
•••
"Birthday, Bro."
"Happy Birthday, Bai."
Ya, malam ini adalah Pesta ulang tahun Bright. Terlihat cukup mewah, dengan hiasan ala ala bangsa Eropa dan berbagai makanan mewah tersaji disana.
Hanya Win dan First lah yang datang ke pesta ulang tahun Bright, teman-temannya yang lain memilih untuk tidur di rumah mereka.
Win meletakkan kado ulang tahun yang cukup besar di meja di mana Bright berdiri. First juga memberikan kado untuknya, tidak tahu isinya apa. Tadi siang Win membuat perjanjian jika kado yang akan First berikan kepada Bright biar dia saja yang membuatnya.
"Kalo mau sombong nih ya, 2 sweater Prada original dan satu Jaket Prada original juga, anti kw kw sih kalo gue," Kata Win dengan lagaknya yang sedikit sombong. Gapapa sih win emang yang begitu harus digituin.
"Dan lo tau lah pasti harganya gak main main, total semuanya 29 juta, kalo gak percaya gue udah sisipin bil nya di dalem," lanjut win.
Bright terdiam. Kalo kata gue mah si Bright kena mental deh win, awas lama lama jatuh cinta sama lo win.
"Oke, selamat bersenang-senang," Bright memberi tatapan horor padanya.
•••
Bright meletakan botol kosong di tengah tengah meja. Pawat, Bright, dan Khao duduk melingkar mengelilingi botol tersebut.
"Truth or dare, yang gabisa jawab atau lakuin tantangannya harus minum," usul Bright untuk melakukan permainan yang sudah tidak aneh lagi di kalangan anak remaja seperti mereka.
Tanpa Truth or dare juga kalian udah minum banyak.
Pawat dan Khao mengangguk menyetujui usulan Bright, "Mulai." Sementara yang lain berpesta, mereka lebih baik bermain. Tuan rumah mah bebas.
Botol itu berputar dengan cepat dan putarannya berhenti di Pawat. Dengan cepat Bright memberikan pertanyaan untuknya. "Truth or dare, Wat."
"Truth," Jawab Pawat tanpa ragu-ragu.
"Lo masih cinta sama mantan lo?" Harusnya Bright yang memberi pertanyaan, tapi Khao mengambil haknya. Bukan masalah.
Pawat berpikir sejenak, "Mantan gue yang mana? Mantan gue banyak kali." Jangan heran, dia ini buaya darat.
"Yang mana aja terserah lu," Bright menyahut ingin segera melanjutkan permainannya, masih banya yang harus dia tanyai.
"Enggak lah, ngapain gue masih sayang sama mereka," jawab Pawat dengan sombongnya.
Semua yang duduk di bangku itu tertawa terbahak-bahak. Bright kembali memutar botol itu dan putaran kedua berhenti padanya. "Gue pilih dare," kata Bright tanpa berpikir dua kali.
"Cium Win," lagi lagi Khao mengambil kesempatan pertanyaan yang harusnya Pawat berikan.
Sontak Pawat dan Bright menoleh kearah Khao.
"Gila Lo!" Bentak Bright, bagaimana bisa dia mencium Win yang bukan siapa-siapanya. Lebih ke musuh lah ya.
Bright tidak bisa melakukan apa yang Khao suruh, malu lah, tiba tiba nyium orang. Alhasil Bright harus meminum satu gelas penuh.
Kali ini Pawat yang memutar botol minum itu dan putaran ketiga berhenti di Khao.
"Cium First," Bright mengajukan tantangan membalas Khao yang menyuruhnya mencium Win tadi.
"Woy, gue belum milih," protes Khao. Yang lain saja di biarkan memilih, kenapa giliran Khao di tentukan oleh orang lain. Ini tidak adil.
"Ga berani lo?"Bright meremehkannya. Pertanyaan itu membuat Khao semakin tertantang. Bukan Khao namanya jika lari dari tantangan begitu saja, dia akan menghadapinya walau itu membuat harga dirinya di pertaruhkan sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERACTION | KHAOFIRST
Fanfiction"Jadi gimana perasaan lo?" "..." WARNING: •BXB• •Mengandung unsur kekerasan, umpatan, dll•