spc chap 2 : Akhir

1.5K 95 37
                                    

Yeayy beneran tamatt 🖤

Jangan lupa vote nya pren!

•••

First membaringkan tubuh Khao dengan hati hati. Hari ini Khao di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Oh iya, nasib ibu dan ayah tiri Khao saat ini bisa dibilang baik baik saja, bahkan ia tak peduli dengan keadaan Khao saat ini, bukan tidak peduli lebih tepatnya pura pura tidak peduli, gengsi Vlo sangat besar untuk menemui Khao. Jangan tanya kemana Prom, ia dibawa ke Jepang dan melanjutkan sekolah di sana. Hak asuh Prom jatuh ke tangan Vlo, itu sebabnya Prom mau tak mau ikut dengan Ibunya. Prom hanya bisa bertemu dengan kakak dan ayahnya lewat Video call saja, jujur Prom sangat merindukan sosok Khao.

Khao menengadahkan kepalanya dengan tengkuk yang terganjal bantal yang cukup tebal. Ia menghirup udara kamarnya yang sudah lama ia rindukan.

Gerd meminta First untuk tinggal bersamanya. Keuntungan untuk Khao bisa menatap wajah manis First setiap hari.

First membereskan beberapa barang yang tak tertata di kamar Khao.

"Kana," Panggil Khao lembut.

First menoleh menghentikan aktivitas nya.

"Ayah mana?" Tanya Khao.

"Oh, ke depan sebentar ada urusan katanya," Jawab First dengan santai.

"Sini bentar," Panggil Khao.

First menurut dan menghampirinya, ia duduk di samping Khao "Ada yang sakit?"

Khao menggeleng pelan, "Sekali lagi gue minta maaf atas semua kesalahan gue selama ini sama Lo, maaf atas malam itu, gue gak berniat buat-"

First mendaratkan bibirnya pada bibir Khao yang menjadi penyebab perkataan Khao tiba tiba terhenti. Meskipun agak sulit karena First harus menahan tubuhnya agar tidak mengenai luka Khao, juga dengan posisi Khao yang saat ini tengah berbaring.

Khao sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan kekasihnya itu, biasanya Khao yang mencuri ciuman tanpa izin itu dari First.

Khao memejamkan matanya ketika First memperdalam ciumannya. Khao hendak menahan tengkuk First, hanya saja First dengan segera melepas tautan bibirnya itu, ia tak mau melakukan lebih dari itu.

"Manis," Goda First.

Kali ini malah Khao yang dibuat malu.

"Oh gitu mainnya, dulu gamau, sekarang malah duluan," jangan sebut di Khao jika tak bisa membalas godaan yang di berikan First.

Sebaliknya, ini First, dia langsung salah tingkah mendengar godaan yang Khao berikan.

Khao mendudukan dirinya dan menyandarkan tubuhnya pada headboard kasur miliknya.

"Majuan dikit sini," titah Khao.

First agak sedikit ragu, "mau ngapain?"

"Sini dulu mau bisikin sesuatu."

First menuruti Khao, ia sedikit memajukan tubuhnya mendekati Khao. Jarak antara keduanya kini bisa di bilang cukup dekat.

"Dulu kan gue gak minta izin, sekarang boleh dong?" tanya Khao.

First mengerutkan keningnya, "Apa?" Sebenarnya First mengerti yang di maksud Khao, tapi ia hanya pura pura saja.

"Terusin yang tadi."

First membuka matanya sempurna, "Hah? Ga ah" tolak First mentah mentah.

Khao terkekeh mendengar penolakan yang First berikan, "becanda, gue cuman mau bilang makasih buat lo."

INTERACTION | KHAOFIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang