•••
Sebelumnya Nanon sudah meminta kepada Bright untuk mengajak teman temannya bertemu di suatu tempat. Bright setuju tapi untuk tempat Bright yang menentukannya, baik atau buruk tempatnya Nanon harus menerima.Bright mengajak mereka bertemu di tempat biasa Khao, Bright, Pawat, dan Jj nongkrong pulang sekolah. Lagi lagi Aj tidak bisa ikut dengan mereka karena ibunya menyuruh untuk langsung pulang bersama Jj, mendengar kabar Jj selalu berkelahi, orangtuanya khawatir mereka terjerumus kedalam pergaulan bebas.
Sebelum ke topik utama, seperti biasa mereka, eh maksudnya Khao dan teman-temannya mengeluarkan sebungkus rokok beserta pemantiknya yang mereka sembunyikan kemudian mulai menghisapnya. Salut lah sama mereka gak pernah ketauan nyembunyiin rokok.
"Kita ini kaya triple date ya," Kata Bright seraya menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
"Najis," Nanon memutar bola matanya sambil bergidik ngeri. Triple date katanya.
"Langsung deh ke intinya, maksud lo semua termasuk lo Khao, maksudnya apa cium First?" Tanya Nanon langsung ke intinya tanpa basa-basi terlebih dahulu, lagi pula untuk apa basa-basi.
Sementara First, dia sedang menahan rasa malunya ketika Nanon berkata langsung pada intinya. Sementara Khao si pelaku hanya duduk santai sembari menikmati sebatang rokok tanpa memperdulikan pembicaraan ini.
"Yaelah di cium doang heboh banget," sindir Pawat dengan rokok yang dia jepit diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Polos dia Wat belum ngerasain ciuman," sahut Bright kemudian tertawa, sudah jelas dia sedang merendahkan First.
Tolong, First sudah benar benar malu saat ini, bisakah kita pergi saja dari sini dan lupakan kejadian ini.
Win geram sekali, ia menarik kerah seragam Bright mengajaknya bertengkar. "Lucu?"
Bright lantas berdiri dan mendorong tubuh Win, dia tak mau kalah. "Bisa gak sih lo jadi orang kalo songong gausah pake banget!"
"Win, Tenang!" Nanon ikut bangkit mencoba menahan Win melakukan hal-hal di luar kendalinya. Dia tahu betul jika Win sudah marah sulit sekali dikendalikannya.
"Terus kalo kita bilang yang nyebarin video itu kita gimana ?" Pawat menyahut dengan santai dan tanpa rasa bersalah, dia menganggap jika itu hal yang biasa saja bukan masalah besar..
"Bangsat!" Win segera melayangkan pukulan pada wajah Bright, memang Pawat yang bicara, tapi yang ada di depan Win sekarang Bright jadi Bright yang menjadi sasaran pertamanya. Lagi pula Win yakin Bright juga terlibat dalam kasus ini.
Khao yang mendengar itupun seketika beranjak dari tempat duduknya. Ingin sekali dia memukul teman temannya, bagimana mereka menyebarkan aib temannya sendiri. Tapi tunggu dulu Khao.
Pawat langsung maju ketika Bright di pukul Win untuk yang kesekian kalinya, dia menjadi tameng untuk temannya. "Anjing Lo!"
Pawat melayangkan pukulan pada wajah Win dengan kuat. Pukulan Pawat itu membuat hidung Win mengeluarkan darah dan tubuhnya terhuyung kebelakang.
Terjadi perkelahian sengit antara mereka, rasanya mereka sudah tak peduli lagi dengan luka luka yang mereka terima.
"Gue minta kalian semua berhenti," First yang sedari tadi diam tidak ingin ikut campur membuka suaranya.
Tentu saja Pawat sangat jengkel mendengar suruhan First itu, mereka yang mulai. Pawat mendekati First dan menarik kerah seragam First. "Lo bego, tolol, apa gimana hah? Lo yang mulai dan lo minta berhenti gitu aja ? Semudah itu? Engga!"
Cukup keras pawat meninju wajah First, membuat tubuh First terdorong dan kepalanya membentur tembok dengan keras. First dengan susah payah bangkit, sakit sekali rasanya terbentur tembok lalu di pukul Pawat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERACTION | KHAOFIRST
Fanfiction"Jadi gimana perasaan lo?" "..." WARNING: •BXB• •Mengandung unsur kekerasan, umpatan, dll•