6. Lupa beneran apa pura pura lupa?

1.1K 137 4
                                    

Hay Hay

•••
Para siswa berhamburan masuk ke kelas karena bel jam pelajaran pertama telah berbunyi. Mereka duduk di bangku mereka masing masing sebelum guru kimia yang super duper killer itu masuk ke kelas.

Satu jam itu bukan waktu yang sebentar, ditambah guru killer itu hanya menjelaskan materi saja dari tadi. Oh ayolah kita tidak mengerti itu Bu, dan apa waktu bisa di percepat? Masih ada waktu satu jam lagi.

Khao yang emang dasarnya gak mau ribet dan ambil pusing nutupin mukanya pake buku, jadi kalo diliat di depan, Khao itu lagi baca padahal dia tidur.

Aneh, Guru itu menghampiri Khao dan mengambil buku yang menutupi wajahnya.

"Enak ya tidur?" Sebut saja guru killer itu Sani.

Pawat teman sebangku Khao langsung menggoyangkan tubuh Khao agar terbangun.

"Apa si-" Khao terbangun dan langsung mendapati Bu Sani di depannya.

Khao tersenyum polos, "Hay Pak, eh maksudnya, Bu."

"Jelaskan apa yang Ibu terangkan barusan!" Titah Bu Sani yang tentu saja sedang marah pada Khao sekarang, dia tidak memperhatikan pelajaran.

"Hah?" Khao melongo, jelas saja dia tidak bisa menjelaskan apa yang Bu Sani terangkan, sedari tadi dia tidur.

"Bagus ya tidur di kelas, sekarang keluar dari kelas saya dan berdiri di depan kelas. Ingat jangan duduk jangan jongkok atau apapun itu tetap berdiri sampai pelajaran saya selesai!"

"Kamu akan saya berikan tugas dua kali lipat dari teman teman kamu, paham?!" Lanjut Bu Sani.

Khao mengangguk, "P-Paham Bu."

Khao segera menuruti apa yang guru itu perintahkan, ini bukan masalah bagi Khao, lumayan bisa diam di luar tidak ikut belajar.

"First itu pacarnya gak di temenin?" Ejek salah satu teman kelasnya. Sontak satu kelas kecuali geng First menertawainya.

First hanya memberikan tatapan sinis pada siswa yang mengejeknya tadi.

"Biasanya rela di hukum demi ayang," ejek siswa yang lainnya.

"Diam!" Bu Sani tahu betul tidak ada hubungan antara First dan Khao, First adalah murid kesayangannya jadi dia tahu segalanya tentang First.

"First, tolong awasi Khao," titah Bu Sani.

"Hah? Saya?" Ejekan orang orang tadi membuat First sedikit canggung untuk mendekati Khao.

"Jangan dong Bu, nanti malah pacaran," timpal siswa yang lain. Tapi dengan terpaksa, First mengangguk menyetujui apa yang Bu Sani perintahkan.

"Yang lain kita lanjutkan materinya."

•••

Ternyata ricuh di kelas bisa terdengar oleh Khao. Dia bisa mendengar ejekan ejekan yang para siswa itu berikan pada First.

"Udah di ejek masih aja mau nemenin gue," Khao bersuara saat melihat First keluar dari kelas.

"Kalo Bu Sani gak nyuruh, mana mau gue diem diluar kaya gini, ini sama aja kaya gue dihukum juga," kata First dengan sinis kemudian duduk di samping Khao.

"Lo gak bisa duduk!" Protes First karena seenaknya First duduk begitu saja sementara dirinya harus berdiri selama pelajaran guru itu berlangsung.

"Yang dihukum kan lo, kalo gue ya cuman disuruh ngawasin aja." First membuka buku catatan yang dibawanya dari kelas segera mempelajari apa yang baru saja Bu Sani terangkan.

Khao yang melihat First pun langsung terheran heran, rajin sekali anak ini.

"Lagian lo ngapain sih tidur di kelas?" Tanya First walau fokusnya kini pada buku catatannya.

INTERACTION | KHAOFIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang